3

G VERNMENT 3 SELASA 30 JUNI 2015 Pencarian Korban Laka Tambang Terus Dilanjutkan Camat Pemali Minta Pemilik Perhatikan Keselamatan Pekerja KORAN BABEL-- Pencarian korban kecelakaan tambang Caca (35) warga Pemali kecamatan Pemali di tambang milik PT. Putra Tonggak Samudra (PTS) atau lebih dikenal tambang Pondi terus dilakukan. Korban hingga kini masih terkubur di dalam lumpur berkedalam 30 meter. Dari pantauan di lapangan, berbagai cara terus dilakukan tim gabungan untuk mencari jasad korban bersama satu unit alat berat PC atau Eskavator yang terkubur di dalam lumpur. Senin (29/6) siang dari pantauan di lapangan pencarian dilakukan dengan cara menghisap lumpur yang menimbun korban den“Jadi saya minta kepada pihak perusahaan dalam hal ini pengawas lapangan atau pengawas produksi (wasprod) dari PT Timah minta dikaji kembali lah masalah ketahanan Pok, trus operasional tambang ini jadi sehingga tingkat keamanan dan keselamatan bisa menjamin para pekera itu.” gan menggunakan mesin besar. Hal tersebut dikatakan salah satu satuan pengamanan (satpam) tambang saat di temui wartawan kemarin. “Kemarin menghisap air, hari ni (Senin-red) rencana e nek di disedot (hisap) lumpur tu. Tu pipa e lah di pasang semue (sambil menunjukkan pipa yang di pasang pekerja), sampai sekarang agik di carik lah pak, tapi jangankan korban, alat berat PC yang ukuran besak ge lom keliet sampai sekarang. Tapi ya mudah-mudahan ketemulah, kesian kek keluarga e,” ungkap Satpam tersebut di kawasan tambang kepada wartawan. Sementara itu, Camat Pemali Basuni saat di temui wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/6) siang mengatakan, terkait terjadinya kecelakaan tambang di PT. Putra Tonggak Samudra (PTS) atau milik Pondi tersebut, dirinya mengaharapkan kepada perusahaan atau pemilik tambang agar mengkaji kembali mengenai keselamatan dan keamanan bagi para pekerjanya. “Posisi kolong itu kan sudah bertingkat-tingkat dan operasi kemarin kan ada di kolong bawah yang kedalamamnya bisa di perkirakan ratusan meter, dan jika Pok atas jebol, ya.. jebol keseluruhan sampai bawah karena kan sistem trap itu tadi. Jadi saya minta kepada pihak perusahaan dalam hal ini pengawas lapangan atau pengawas produksi (wasprod) dari PT Timah minta dikaji kembali lah masalah ketahanan Pok, trus operasional tambang ini jadi sehingga tingkat keamanan dan keselamatan bisa menjamin para pekera itu,” harap Basuni. Saat ditanya masalah jam kerja perusahaan yang menurut informasi tambang tersebut beroperasi selama 24 jam, Basuni mengaku, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari perusahaan terkait masalah jam kerja tersebut. “Masalah jam kerja sampai malam tidak lapor ke kita, itu kaitannya dengan Dinsosnaker. Tapi selama ini saya dengar mereka ada 3 shift, tapi saya belum cek, dan belum ada juga lapor ke kita untuk jam kerja. Tapi nanti kita akan cek bener atau tidak sampai 24 walaupun pakai shift, apa mereka kejar taget atau apa, 24 jam itu apa operator atau apa, nanti kita cek,” ungkapnya. Terkait kontribusi perusahaan kepada warga Kecamatan Pemali, Basuni mengakui hingga kini masih terjalin hubungan baik, “Kalau masalah kontribusi untuk perusahaan ini selama ini apa pun yang diajukan masyarakat atau pihak desa kalau memang kebutuhan untuk desa atau sifatnya pembangunan selalu membantu. Keberadaan usaha perusahaan cukup membantu di desa Pemali, walaupun secara tertulisnya di Alokasi Dana Desa (ADD) ada bantuan pihak ketiga belum terlihat,” pungkasnya. Tim Gabungan yang terdiri dari Basarnas Kepulauan Bangka Belitung, pihak perusahaan (PT. Putra Tonggak Samudra, Polres Bangka, Polsek Pemali dan juga Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Provinsi Kepulauan Babel terus mencari keberadaan korban tenggelam, Suherwin alias Caca (35). Lebih satu pekan sudah pencarian korban dilakukan, namun belum menemui titik terang keberadaan korban. Informasi terbaru mengatakan, bahwa saat ini dikerahkan peralatan tambahan untuk proses pencarian korban dan pembuatan saluran pipa untuk membuang lumpur yang menimbun korban. Peristiwa naas yang dialami Caca terjadi pada Minggu (21/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Caca terkubur berikut PC hingga kini masih terjebak di dalam lumpur kedalaman kurang lebih 30 meter. (ian/mur)

4 Publizr Home


You need flash player to view this online publication