7

BISNIS KAMIS 9 JULI 2015 Jumlah Penumpang Jalur Laut Belum Meningkat PT. Pelni Tambah Dua Kapal KORAN BABEL -- Jelang H-9 Lebaran calon penumpang angkutan laut di PT. Pelni belum menunjukkan peningkatan jumlah yang berarti. Kepala Cabang PT. Pelni Pangkalpinang, Martin Tambunan mengatakan harga tiket jelang Lebaran tidak ada kenaikan harga dibanding hari biasa. Ditemui KORAN BABEL, Rabu (8/6) kemarin, Martin mengatakan pada tahun ini tersedia penambahan dua kapal yakni KM Lawit dari pelabuhan Belinyu tujuan Pontianak-Semarang dan KM Kelimutu dari pelabuhan Belinyu tujuan Kijang, Letung, TaremTahun 2015 ini belum ada penambahan atau penurunan (penumpang-red), kondisinya tanggal 4 Juli 2015 ada 150 orang ke Tanjung Pandan, ke Priok ada sekitar 146 orang. pa, Natuna, Midai, Serasan, Pontianak, dan Surabaya. “Tahun 2015 ini belum ada penambahan atau penurunan (penumpang-red), kondisinya tanggal 4 Juli 2015 ada 150 orang ke Tanjung Pandan, ke Priok ada sekitar 146 orang. Kemarin dari Belinyu ke Pontianak ada 38 orang. Kalau hari hari biasa 100 paling sepi,” tuturnya. Martin menerangkan apabila melihat dari pengalaman tahun lalu pada H-7 jumlah penumpang paling dari Belinyu berkisar 300-400 an orang. Hingga kini harga pun sama seperti hari biasa yakni Rp.225.000 menuju Jakarta dan Rp.150 menuju Kijang. “Tidak ada perubahan, adapun kita cuma tingkatkan alatalat keselamatan kapal untuk penumpang. Jadwal kapal terakhir ke Kijang sudah terakhir tanggal 6 Juli 2015 kemarin, Pontianak nanti menunggu setelah tanggal Lebaran,” jelasnya. Selanjutnya, PT. Pelni melakukan penjadwalan Belinyu-Kijang pada dua kapal laut KM Kelimutu pada 25 Juli 2015 dan KM Bukit Raya tanggal 7 Agustus 2015 dan 21 Agustus 2015. Sedangkan kapal KM Lawit dari Belinyu tujuan Pontianak terjadwal tanggal 30 Juli 2015 dan KM Bukit Raya dari Belinyu tujuan Tanjung Priok akan tiba tanggal 18 Agustus 2015. (dhi) PP KEK Disiapkan, Daerah Dapat Insentif dan Tax Holiday KORAN BABEL -Pemerintah berencana mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Termasuk didalamnya aturan terkait insentif yang akan diberikan untuk industri di wilayah KEK. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan baru beberapa pembangunan KEK yang terealisasi, seperti Sei Mangke di Sumatera Utara dan Tanjung Lesung di Banten. “Sebagaimana diketahui Di KEK itu mereka boleh mendirikan rumah sakit, universitas yang di daerah-daerah luar KEK enggak bisa. Jadi segala bentuk insentif sudah diberikan, tinggal keluarkan PP nya saja. KEK itu kawasan ekonomi khusus. Makanya diberikan bermacam-macam insentif dari tax holiday sampai dengan diperbolehkannya pengelola KEK membangun infrastruktur sendiri yang nanti akan diberikan melalui mekanisme PP,” ungkap Sofyan, Rabu (8/7). Rencananya pemerintah bakal mengizinkan pengembang untuk mendirikan apartemen di wilayah KEK, “Di KEK itu mereka boleh mendirikan rumah sakit, universitas yang di daerah-daerah luar KEK enggak bisa. Jadi segala bentuk insentif sudah diberikan, tinggal keluarkan PP nya saja,” tandasnya. Dalam PP tersebut, lanjutnya, akan dijelaskan mengenai insentif yang bisa diperbolehkan di wilayah KEK. Contohnya, fasilitas pembebasan pajak dalam kurun waktu tertentu (tax holiday), “Jadi misalnya mereka membangun nanti pemerintah akan memberikan     Kemudian insentif pajak. Insentif tenaga asing boleh diberikan langsung,” tambahnya. Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, “Insentifnya sebenarnya general, misalnya tax holiday di-PMK-kan ada sektor khusus tetapi di KEK diberikan perlakuan khusus di mana tax Holiday-nya bisa berlaku untuk industri utama di KEK tersebut yang industri utamanya tidak harus ada di PMK utamanya (PMK tax holiday),” ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian. Dia mengatakan, PMK mengenai tax holiday untuk KEK akan disesuaikan, “Selain industri A,B,C,D, E ada industri utama di KEK begitu saja, dengan begitu akan    Namun tax holiday hanya diberikan untuk Industri pengolahan, “Ya tergantung KEK nya, pariwisata enggak ikut. Ini untuk industri pengolahan,” tukasnya. (okz/mur) Penyaluran KPR BTN Tumbuh 18 % KORAN BABEL -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan adanya percepatan pertumbuhan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga Mei tahun 2015. Hal ini disokong adanya program 1 juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan tahunan dari Mei 2014 ke Mei 2015 yang mencapai 18,17% dari Rp 104,4 triliun menjadi Rp 123,3triliun. Bandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Juni 2013 ke Juni 2014 yang hanya 16,61% dari Rp 91,4 triliun menjadi 106,58 triliun.       penyaluran kredit. Semester I tahun lalu kita tumbuh hanya 16,61%. Sementara tahun ini, dari Mei 2014 ke Mei 2015 pertumbuhannya sudah 18% lebih. Melihat posisi itu, kami optismistis untuk semeter I tahun ini pun lebih tinggi juga,” ujar Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Rabu (8/7). Maryono mengatakan, percepatan pertumbuhan ini disumbang oleh adanya program satu juta rumah yang digagas pemerintah sejak awal tahun ini, “Program 1 juta rumah ini cukup meningkatkan demand (permintaan) rumah terutama di kelas MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rumah). Jadi perlambatan ekonomi ini hampir nggak memberi pengaruh ke pembiayaan perumahan MBR,” ujarnya. Meski demikian, lanjut Maryono, hingga akhir tahun dampak perlambatan ekonomi tampak masih akan menghantui perekonomian tanah air. Sebagai antisipasinya, perusahaan berencana memangkas target penyaluran kredit di 2015 sebesar 1%. Pemangkasan target ini lebih rendang dibandingkan rata-rata industri perbankan yang mencapai 2%. “Sampai akhir tahun kami target 18-19%. Tapi kita ada rencana revisi karena melihat kondisi         17-18%. Tapi karena kinerja semester I lumayan bagus jadi kita bisa tahan hanya 1% pemangkasannya. Kalau bank lain bisa sampai 2%,” pungkasnya. (okz) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication