3

G VERNMENT 3 SENIN 6 JULI 2015 Satu Keluarga Asal Bangka Terlantar di Sulawesi Dari Jakarta Hendak Ke Gorontalo HP dan Dompet Dicuri di Tengah Perjalanan 9 Hari Jalan Kaki, Suami Sempat Jatuh Sakit      KORAN BABEL -- Wakil Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Amri Cahyadi mengaku prihatin mengenai kabar telantarnya satu keluarga asal desa Pagarawan, kecamatan Merawang Kabupaten Bangka di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sama halnya dengan masyarakat lainnya, Amri mengetahui kabar tersebut dari jejaring sosial Facebook. Diakui legislator dapil Bangka itu, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa untuk mengetahui kebenaran suami istri dan tiga anak itu merupakan warga Desa Pagarawan. “Sesuai informasi memang benar mereka pernah tinggal di Pagarawan lebih kurang satu tahun. Namun belum sempat mengurus pindah jiwa sudah pindah. Jadi KTP-nya masih berlaku,” ungkapnya dijumpai seusai berbuka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPRD Babel, Sabtu (4/7). Amri juga meminta, kepada pihak desa untuk menginformasikan kabar ini ke keluarga yang berada di Desa Rinding Panjang, “Kita minta pihak desa bisa komunikasi dengan pihak keluarganya disini. Mungkin pihak keluarga bisa menghubungi mereka disana,” jelasnya. Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga menyatakan, siap membantu apa saja keperluan Eka sekeluarga agar sampai ke Gorontalo seperti tujuan awalnya, “Semoga pihak keluarga disini bisa menghubungi Eka. Tanya keberadaan dan apa saja keperluan untuk sampai ke tujuan. Insya Allah kita disini siap membantu,” pungkas Amri. Sebelumnya, kabar pilu melalui Facebook diinformasikan oleh Iqbal Halwi dengan postingan berikut tiga foto keberadaan suami istri dan tiga “Mereka lebih memilih melanjutkan perjalanan, dengan harapan ada mobil yang mau beri tumpangan. Mungkin trauma kejadian di Pare Pare.” orang anak keluarga yang terlantar asal Babel di Pulau Sulawesi. Pantauan wartawan di laman facebook Iqbal. Agar dapat diketahui warga Babel kabar pilu itu kemudian di share Iqbal ke Lingga Pranata, yang sama-sama lulusan STPDN. Postingan tersebut hingga Minggu (5/7) pukul 21.35 WIB sudah disukai 40 orang lebih dan 65 komentar akun Facebook. Bahkan sudah di share (bagikan) ke sejumlah akun Facebook lainnya dengan total share mencapai 11.808 pengguna. Dalam postingnya, Iqbal meminta bantuan kepada masyarakat Babel untuk menyebar informasi tersebut untuk diketahui keluarga di Babel, “Mohon bantuan. Mereka sekeluarga (suami istri dan 3 anak) nyasar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Mereka Orang Bangka Belitung, dari Jakarta hendak ke Gorontalo menggunakan Kapal Laut, namun saat di Pare Pare mereka mendapat musibah. Tas berisi HP dan uang Tunai raib dicuri. Sayangnya ga ada no Hp keluarga yang mereka hapal. Mereka sudah berjalan kaki dari Pare Pare sampai tadi sore di Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu. Bagi yang mengenal mohon dibantu atau meluruskan kronologis ini,” tulis Iqbal di akun Facebooknya, Rabu (1/7) lalu sekitar pukul 18.59 WIB. Dalam foto yang di posting, terlihat jelas kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Eka Putri kelahiran Riding Panjang, kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Eka tinggal di Desa Pagawaran. Foto lainnya, Eka mengenakan kerudung coklat sedang menenteng tangan anaknya diperkirakan berusia 5 tahun. Satu keluarga ini terlihat kebingungan saat berjalan kaki melewati kecamatan Kamanre, Luwu, Sulsel. Percakapan di facebook, Iqbal menuturkan, walau dalam kesusahan, satu keluarga ini terlihat enggan dibantu. “Mereka agak segan tuk dibantu, tadi diminta singgah tuk buka puasa bersama tapi menolak. Mereka lebih memilih melanjutkan perjalanan, dengan harapan ada mobil yang mau beri tumpangan. Mungkin trauma kejadian di Pare Pare. Mereka sudah 9 hari di jalan, si Suami sempat jatuh sakit di Wilayah Kabupaten Sidrap. Semalam mereka nginap di masjid wilayah Kecamatan Larompong, Luwu,” tulisnya lagi. “Iqbal Halwi : tolong disusul dan tahan di tempat mu dulu teman biar kita dan teman2 bi Bangka usaha dulu mencari keluarganya. Tolong y... Trimakasih sebelumnya,” tulis Emma Fy dalam percakapan di postingan tersebut. “Jarak dari pare2 ke Luwu sekitar 200 km atau Sebanding dengan Jarak Belinyu ke Toboali ......JAUH SEKALI ? ...,” tulis Pit Jun. “Mohon Maaf manteman sy kehilangan jejak mereka. Sy sdh telusuri dari TKP awal smp Kota Palopo, hasil terkhir terlihat sktr pukul 18:30 didepan Masjid Nurul Yasin Desa Pattedong Selatan. Selebihx tdk terlihat, kemungkinan ada pengendera yg memberi tumpangan. Prediksi posisi mereka sdh dibagian Utara Kota Palopo. Bagi manteman yg melihat ato mengetahui posisi mereka, bisa menghubungi 0821 8722 6505. Ato hub bro Lingga Pranata,” tulis Iqbal, Jum’at (2/7) pukul 15.54 WIB. (jar) Warga Koba Dapati Al-Qur’an Salah Cetak KORAN BABEL -- KORAN BABEL -- Mengetahui ada tulisan AlQur’an salah cetak, Warga kelurahan Berok kecamatan koba, Bangka Tengah menjadi Gempar. Temuan adanya salah cetak ini terjadi saat Andre Rystian sekeluarga warga Kelurahan Berok Kecamatan Koba pada Sabtu (4/7) pagi kemarin, melakukan tadarus Al-Qur’an. Saat dibaca, ia menemukan mushaf Al-Qur’an yang salah pencetakan surat didalamnya. Akibat kejadian ini, dirinya berencana akan melaporkan mushaf Al-Qur’an tersebut ke kantor Kemenag Bangka Tengah (Bateng) untuk diteliti lebih lanjut pada Senin (6/7) hari ini. Menurut Andre, jika dirinya pada Sabtu (4/6) pagi kemarin bersama keluarga dirumah kediamannya bertadarrusan bersama dengan menggunakan mushaf Al-Qur’an yang masing-masing yang berbeda cetakannya. “Nah di saat sedang khusuk bertadarrusan pagi tadi (Sabtu-red), saya baru terperhatikan dan menyadari bahwa mushaf Al-Qur’an yang saya baca itu salah cetak suratnya berulang-ulang,” ujar Andre kepada KORAN BABEL, Sabtu (4/7). Diungkapkan Andre, disaat dirinya bertadarrus hingga penghabisan surat Al-Hujarat (49) dan seharusnya dilanjutkan dengan surat Qaaf (50). Namun kenyataannya yang tercetak di dalam mushaf Al-Qur’an miliknya adalah surat An-Nisa’ (4), hal itu disadarinya disaat melihat nama surat yang tercetak dipojok atas yakni An-Nisa’. Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan surat Al-Maidah (5). “Makanya saya jadi bingung, bukankah surat An-Nisa dan AlMaidah sudah tercetak diawalan mushaf yang saya baca. Nah ini kok tercetak kembali kedua surat tersebut setelah surat Alhujarat (50), menurut saya ini kan jauh sekali melencengnya,” ungkap Andre. Andre tak ingin bersu’udzon terkait sengaja atau tidaknya pencetakkan mushaf Al-Quran edisi khat Madinah yang dicetak oleh PT. Syaamil Cipta Media cetakan tahun 2005 yang beralamatkan di jalan Babakansari I nomor 71 Kiaracondong Bandung, 40283 tersebut, dikarenakan sudah ada tim pentashih mushaf tersebut sebelumnya. “Ya ini artinya sempat kecolongan lah, namun demikian hikmahnya dalam momentum nuzulul qur’an di bulan ramadhan yang penuh berkah ini Allah ingin menunjukkan kebenaran bahwa Al-Qur’an itu memang terjaga, inna nahnu nazzalna dzikro      Selanjutnya, terhadap mushaf yang salah cetakan tersebut akan diserahkan Andre ke pihak Kemenag Bateng untuk dikoreksi dan diteliti lebih lanjut dari indikasi kesalahan lainnya, “Pihak Kemenag Bateng pun tahu harus bertindak apa, sebagai sesama muslim saya pun mengingatkan agar masyarakat muslim lainnya dapat mengecek secara seksama mushaf Al-Qur’an yang dimiliki di rumah masing-masing saat bertadarrusan karena siapa tahu menemukan kekeliruan serupa,” pungkasnya. Sementara Kepala Kemenag Bateng, Ruslan SAg, mengatakan pihaknya baru mengetahui informasi adanya indikasi kesalahan pencetakan mushaf Al-Qur’an yang ditemukan warga di Koba. Pihaknya mengucapkan terimakasih atas informasi berharga tersebut, agar pengkeliruan pencetakan mushaf tersebut segera bisa ditindaklanjuti secara intens. “Setelah mushaf Al-Qur’an milik warga Koba tersebut diserahkan ke kami, maka akan kami tindaklanjuti dengan penelitian bersama pakar-pakarnya,” tandas Ruslan kepada KORAN BABEL via sellulernya, Sabtu (4/7). (ron) Didit : Ini Juga Rumah Rakyat KORAN BABEL -- Kehadiran bulan suci Ramadhan 1436 Hijriyah, menjadi catatan penting bagi DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pasalnya, sejak tiga tahun silam yakni tahun 2012, kini, DPRD Provinsi Babel kembali menggelar buka puasa bersama di Rumdin (Rumah Dinas) Ketua DPRD Kepulauan Babel Didit Srigusjaya, Sabtu (4/7) kemarin. “Suasana Ramadhan ini, sebagai pembaruan antara Umarah (pemimpin-red) dan masyarakatnya. Di rumah dinas, agar masyarakat tahu ini rumah dinas Ketua DPRD dan ini terbuka, karena ini juga rumah rakyat,” ujar Didit saat disambangai wartawan usai shalat Maghrib. Dilanjutkan Didit, atas nama lembaga dan juga seluruh anggota DPRD Babel, pihaknya mengu“Suasana Ramadhan ini, sebagai pembaruan antara Umarah (pemimpin-red) dan masyarakatnya. Di rumah dinas, agar masyarakat tahu ini rumah dinas Ketua DPRD dan ini terbuka.” capkan terimakasih atas kehadiran seluruh masyarakat dan kolega, yang telah memenuhi undangan berbuka puasa bersama di Rumdin Ketua DPRD Babel. “Acara ini ketua rakyat jadi yang diundang perwakilan masyarakat, ada dari Bangka Tengah, Pangkalpinang, Bangka. Yang lain memang sengaja tidak diundang karena mengingat jaraknya yang jauh. Kami juga disini mengundang anak yatim dan ada santunan juga, DPRD berbagi rejeki. Kami berterimakasih atas kehadirannya,” hatur Didit. Dalam acara berbuka puasa tersebut, juga diisi dengan tausiyah oleh DR Suparta dan turut hadir Sekda Pemprov Kepulauan Babel, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sejumlah anggota DPRD Babel, unsur forum komunikasi daerah dan masyarakat. (jar)

4 Publizr Home


You need flash player to view this online publication