4

4 G VERNMENT SENIN 6 JULI 2015 Ada Bagi-Bagi Baju Koko dan Sarung di Bateng Warga Sebut Tim Survey Incumbent Mang Cek: Memilih Tunggu Mimpi Panwaslu Diminta ‘Bergerak’ KORAN BABEL – Meski Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) masih 5 bulan lagi, intrik politik sudah dilancarkan. Di semua desa/ kelurahan kecamatan Koba dan Lubuk Besar, Bangka tengah misalnya, ada pihak-pihak yang mengatasnamakan tim survey salah satu calon Kepala Daerah, membagikan kain sarung dan baju koko, kemudian mengarahkan agar mencoblos nama calon dalam Pemilukada Bateng 2015. Tim tersebut, diketahui merupakan tim survey dari pentahana (incumbent), Bupati Bateng saat ini. Salah satu warga kelurahan Simpang Perlang kecamatan Koba mengaku mendapatkan baju koko, dan sempat dilontarkan sejumlah pertanyaan oleh seseorang yang membagikan bingkisan tersebut. Pertanyaannya berkaitan dengan Erzaldi sebagai Bupati Bateng sekarang. Mereka (tim-red) juga tidak sungkan menanyakan harapan masyarakat seandainya Erzaldi terpilih kembali menjadi Bupati Bateng kedepan. “Saya jawab saja, saya tahu sama Erzaldi. Lalu saya juga titip salam sama Erzaldi. Untuk harapan masyarakat sangat banyak, anak saya ada 2 orang tamatan SMA tidak ada satupun bekerja di Koba ini baik sebagai honorer Pemkab Bateng atau perusahaan-perusahaan swasta lainnya,” kata Mang Cek kepada KORAN Babel, Minggu (5/7) kemarin. Menurut dia, pertanyaan seperti survey itu terjadi pada Jum’at (3/7) kemarin, saat ia bersama beberapa warga sedang duduk-duduk diteras rumah, “Saya juga ditanya pilih Erzadi tidak kedepan?. Karena sifatnya rahasia sayapun jawab, belum tahu milih siapa karena belum dapat mimpi yang bagus. Sayapun sempat katakan silakan ambil lagi saja baju koko ini, sebab saya belum tahu pilih Erzaldi atau tidak. Orang itu langsung terdiam, kemudian pergi sembari mengatakan terima kasih kepada saya,” ungkap Mang Cek. Diungkapkannya, “Bajunya tipis, kalau dicuci mungkin langsung merai benangnya. Tidak berarti saya dapat baju koko ini lantas milih Erzaldi, saya mau milih kepala daerah yang mengajarkan masyarakat hal-hal baik-baik bukan tendensius mengajarkan masyarakat minta-minta,” pungkasnya. Salah seorang warga desa Perlang yang namanya enggan disebutkan, juga mengaku banyak ditanya-tanya orang dari tim survey. Dirinya juga sempat menanyakan asal tim survey tersebut, yang dijawab dari Jebus, dan sebagian orang Pangkalpinang. “Saat ditanya maunya apa kalau Erzaldi terpilih. Saya jawab saja, naikin harga Karet, Sawit dan program bagian bantuan itu dilakukan mera“Karena sifatnya rahasia sayapun jawab, belum tahu milih siapa karena belum dapat mimpi yang bagus.” ta. Dirumah saya ini dan beberapa tetangga lainnya tidak kebagian pemasangan KWH listrik gratis, sementara di RT lain desa Perlang ada rumah kontrakan atau orang mampu dapat KWH listrik. Ini Dinas Pertambangan nya turun atau tidak ke lapangan, atau orangorang dekat dengan orang Dinas Pertambangan saja dapatnya,” katanya kepada KORAN BABEL. Dirinya mengaku diberikan kain sarung, lalu seolah-olah digiring untuk memilih Erzaldi, “Saya jelaskan bahwa saya belum menentukan sikap, kalau sarung ini mau diambil lagi silakan ambil saja. Tapi, jangan desak saya milih seseorang, kalau untuk kebutuhan banyak yang kurang. Jika mau kasih, sini kasih saja namun untuk milih nanti dulu,” pungkas sumber tersebut.   Menyikapi hal ini, pemerhati kebijakan publik Bateng, Andre Rystian, M.IP mengatakan, sikap-sikap tendensius seperti ini merupakan keunggulan Incumbent, “Bagi saya ini adalah indikator awal Panwaslu Bateng untuk  sus money politic dan curi start kampanye. Panwaslu bergerak harusnya atas laporan masyarakat maupun tanpa laporan. Anggap saja ini untuk memanaskan mesin Komisioner Panwaslu, dan untuk Panwaslu Kabupaten Bangka Tengah segera merespon bagi-bagi kain sarung dan baju koko ini,” desak Andre. Dikatakan Andre, sikapsikap seperti ini dengan tambeng seolah-olah survey namun sambil nyogok, sama saja mengajarkan masyarakat memilih kepala daerah lebih pada unsur material yang diberikan bukan visi misi. “Ini menurut saya sinyal buruk bagi proses Pilkada kedepan, saya tidak heran kenapa masyarakat enjoy atas pemberian ini. Masayarakat tidak melihat tendensi politiknya, tapi masyarakat kabanyakan lebih melihat unsur materialnya. Karena saat pembagian masyarakat di minta pendapatnya atas kepemimpinan Erzaldi sabagai Bupati Bangka Tengah. Tapi hemat ku pembagian kain sarung atau apalah itu ini ada tendensi politiknya,” ulasnya. “Pembagian kain sarung atau apakah itu atas nama Erzaldi pribadi atau sebagai Bupa     Kalau dia memberi melalui Tim atas nama pribadi maka ini hal yang wajar, dalam artian dia ingin bersedekah. Dan jika atas nama Bupati atau Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah ini juga sulit, karena Erzaldi juga belum tentu ditetapkan sebagai calon Bupati bangka Tengah untuk Pilkada beikutnya,” ungkapnya. Andre sendiri melihat masyarakat Bateng saat ini sudah pintar, karena soal pemilihan Kepala Daerah adalah rahasia pribadi seseorang, “Saya tanya-tanya juga sama masyarakat, sekarang ambil uangnya, ambil sarungnya, ambil berasnya dan ambil sembakonya. Namun untuk menentukan pilihan pada Pilkada Bateng, nanti dulu nunggu mimpi bagus,” pungkas Andre. (ron) Erzaldi: Sah-Sah Saja Sebatas Mencari Data KORAN BABEL -- Erzaldi Rosman yang namanya dibawa-bawa oleh tim survey, yang turut membagikan baju koko dan kain sarung di sejumlah wilayah di Bangka Tengah, mengatakan hal tersebut masih wajar dilakukan, “Saya rasa sah-sah saja lah, sebatas mencari data,” kata Erzaldi melalui pesan singkat (SMS). Sementara itu, Ketua Panwaslu Bateng, Anwar juga senada dengan Erzaldi, pasalnya saat ini belum masuk tahapan kampanye, “Kalau dia bawa-bawa nama orang saat kampanye, belum tentu juga seseorang itu maju sebagai kandidat Calon Bupati tahun 2015,” kata Anwar kepada KORAN BABEL, Minggu (5/7). Saat disindir ada atau tidak masyarakat melaporkan adanya bagi-bagi kain sarung dan baju koko ini, Anwar mengaku belum mendapat laporan, “Kami juga tetap akan melakukan pengawasan berkaitan dengan tahapan Pilkada sesuai referensi hukum yang ada,” pungkasnya.   Politisi PDI-P Bateng, Me Hoa melihat peristiwa bagi-bagi baju koko dan kain sarung, bukan sebatas kegiatan survey semata, namun lebih kepada indikasi curi start kampanye pada momentum Pemilukada Bateng, yang akan digelar Desember 2015 mendatang. “Saya lihat Erzaldi ini tidak percaya diri, sehingga ia habisin dana untuk mendompleng suara di moment Ramadhan ini. Apalagi katanya sudah merasa is the Best Candidate, tidak keluar uang pasti masyarakat pilih lagi,” kata Me Hoa kepada KORAN BABEL. Melihat bagi-bagi baju koko dan kain sarung ini, me hoa berpendapat hal itu tidak boleh dilakukan, “Harusnya selaku Politisi yang baik, kita juga diminta memperbaiki mutu politik sehingga masyarakat tidak dibodoh-bodohi,” ungkapnya. Selaku politisi perempuan, Me Hoa mengajak masyarakat Bateng secara bersama menyelesaikan masalah merosotnya perekonomian di Bateng, “Selama ini dirinya (erzaldi-red) tidak bisa berbuat banyak kepada masyarakat karena bukan eksekutor menentapkan pembangunan Bateng. Sejauh ini dia tidak mengandalkan modal Capital (materi), ia berjuang dengan mengandalkan modal sosial,” katanya. Lanjut Me Hoa, pola pikir berupa pendidikan politik yang harus dikedepankan, barulah    mutu pendidikan sekolah dan kesehatan. Sebab, ujarnya, jika sudah diajari politik kurang baik, semua program pembangunan kedepan juga berjalan kurang baik atau selalu menemukan hambatan. “Beda dengan kota besar yang sempit padat penduduk, namun pendidikannya juga sudah maju termasuk pemahaman politik. Kultur masyarakat kita yang luas di Bangka Tengah, 60 persen masih dibilang pragmatis karena memilih atas dasar pemberian barang yang diterima bukan nurani,” pungkasnya. (ron) Justiar tak Hadiri Fit and Proper Test Koalisi Junjung Besaoh Zamhuri : Yang Tidak Ikut Otomatis Gugur KORAN BABEL -- Koalisi Junjung Besaoh yang terdiri dari partai politik (Parpol) gabungan seperti Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat     test kepada bakal calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Pemilukada Basel 2015, bertempat di Hotel Grand Marina Toboali, Minggu (5/7) kemarin.      proper test mulai berlangsung pukul 09.00 WIB. Satu persatu peserta masuk kedalam ruang yang sudah disediakan panitia. Dan didalam ruangan peserta berhadapan dengan 8 orang tim penguji, yang mana ke-8 orang penguji tersebut berasal dari perwakilan masing-masing Parpol (Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat), yakni Rosman Burhan dari Demokrat, Asnol Rasyid dari Gerindra, Rozali D dari Gerindra, H. Husaini dari PAN, Dauri dari Demokrat, Kapid Maid dari PKS, Edi Susanto PAN, dan Musani dari PKS.     proper test usai hanya 10 peserta dari 14 pendaftar yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan tersebut. Adapaun     and proper test dari pendaftar Calon Bupati (Cabup) yakni, M. Amin, Dr. Darma Setiawan, Hanizaruddin Saunin, dan Toni Kodri Masaha. Calon Wakil Bupati (Cawabup) yakni, Suhirmanto, Djulaili Romli, Ahmad Rosidi, Agus Fauzi, Dede Adam, dan Reza Herdavid. Sedangkan satu nama yang digadang-gadang menjadi kandidat kuat yang akan diusung koalisi Junjung Besaoh untuk Calon Bupati yakni, Justiar Noer tidak menampakkan diri. Begitu pula Ketua DPC Demokrat Basel, Samson Arismono yang sempat mengambil formulir pendaftaran juga tidak hadir, “Samson Arismono tidak mengembalikan formulir sedangkan Justiar Noer tidak hadir,” ujar Ketua Koalisi Junjung Besaoh, Zamhuri A. Jabbar Malik. Dengan demikian Justiar Noer yang namanya santer terdengar akan diusung Koalisi Junjung Besaoh dalam pemilukada Basel 9 Desember mendatang dapat dipastikan tidak kebagian kereta di koalisi Junjung Besaoh, “Yang tidak      otomatis gugur dengan sendirinya,” kata Zamhuri.    and proper test dengan materi test yaitu visi misi, leadership (kepemimpinan), elektabilitas dan kesiapan dana, “Satu orang peserta dikasih kesempatan atau waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tim penguji selama 30 menit. Materi tesnya visi misi, leadership, kepemimpinan, elektabilitas dan kesiapan dana,” terangnya.     and proper test masing-masing parpol diberikan hak untuk menentukan Cabup dan Cawabup untuk direkomendasikan ke DPD dan DPP, “Kalau Gerindra sendiri Rabu (8/7) ini sudah mengeluarkan rekomendasi dan langsung diserahkan ke DPP,” tukasnya. (ton) Penerimaan Pajak Balik Nama Jauh Dari Target Jasmani: Pembelian Kendaraan Bermotor Merosot Turun KORAN BABEL -- Pembelian kendaraan bermotor merosot turun, target realisasi penerimaan pajak sektor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) di Unit Pelayanan Teknis (UPT) DPPKAD wilayah Bangka Tengah (Bateng) tahun 2015 jauh dari target. Kepala UPT DPPKAD wilayah Bateng, Jasmani mengatakan dari 5 kegiatan realisasi penerimaan pajak hingga juni di tahun 2015 ini baru mencapai 43,64 persen atau Rp.15.025.459.321 dari target Rp.34.428.282.080. “5 item kegiatan realisasi pajak yang kita lakukan, yakni Pajak Air Permukaan(PAP), Pajak Kendaraan Bermotor(PKB), Denda PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor(BBN-KB) dan denda BBN-KB,” kata Jasmani kepada KORAN BABEL, Jum’at (3/7) lalu. Menurut dia, dari angka total realiasi penerimaan pajak hingga juni 2016 sebesar 43,64 persen atau Rp.15.025.459.321 “Guna mencapai target akhir tahun, rencananya bulan Oktober 2015 target realisasi pajak BBN-KB akan diturunkan, lalu salah satu target kegiatan lainnya akan naik.” Rp.699.241.016 atau 77,64 persen dari target sebesar Rp.900.610.894, BBN-KB sebesar Rp.5.294.125.200 atau 34,37 persen dari target sebesar Rp.15.403.191.656 dan dedan BBN-KB sebesar Rp.55.758.550 atau 97.06 persen dari target sebesar capai angka 50 persen. Namun, karena disebabkan turunnya penjualan kendaraan bermotor di bateng, baik roda dua maupun empat membuat pajak BBN-KB ikut menurun,” katanya. Melihat kondisi perekonomian seperti ini, jasmani dari target Rp.34.428.282.0080 tersebut, semuanya terdiri dari PAP sebesar Rp.55.353.965 atau 61,22 persen dari target sebesar Rp.90.410.928, PKB sebesar Rp.8.920.980.590 atau 49,63 persen dari target sebesar Rp.17.976.624.050. “Lalu denda PKB sebesar Rp.57.444.552,” ungkap Jasmani. Dari 5 kegiatan realisasi penerimaan pajak, tampak kegiatan BBN-KB yang menyebabkan target tidak tercapai hingga 50 persen, “Memang harusnya persentase target hingga juni 2015 sudah menpesimis untuk realisasi pajak BBN-KB di tahun 2015 ini akan tercapai. Pasalnya, angka realisasi pajak BBN-KB akan merangkak naik setelah transaksi jual beli kendaraan bermotor baru. “Guna mencapai target akhir tahun, rencananya bulan Oktober 2015 target realisasi pajak BBN-KB akan diturunkan, lalu salah satu target kegiatan lainnya akan naik,” ulasnya. Jasmani belum bisa mengungkapkan angka pasti penurunan target realisasi pajak BBN-KB dan menaikan salah satu target penerimaan pajak lainnya. Pihaknya hanya mengusulkan, lalu yang menetapkan DPPKAD Provinsi Kepulauan Babel. “kita sekarang lagi melakukan evaluasi dan pendataan dilapangan, barulah nanti kita baru bisa menentukan angka penurunan target pajak BBNKB dan menetapkan kegiatan realisasi pajak mana yang akan bakal dinaikan pada tahun 2015,” pungkasnya. (ron)

5 Publizr Home


You need flash player to view this online publication