2

2 Hukum SENIN 6 JULI 2015 Antoni Gondol 60 Tabung Gas Beraksi di Enam Belas Lokasi KORAN BABEL -- Pelarian spesialis pencuri tabung gas elpiji tiga kilogram tak berlasung lama, polisi akhirnya berhasil meringkus laki-laki paruh baya bernama Antoni (42). Ia gagal melarikan tabung gas milik warga Pangkalpinang, lantaran kepergok sang pemilik Kamis (2/7) malam. Setelah kepergok, Antoni pun berhasil lolos, namun sepeda motornya tidak sempat diselamatkannya dan ditinggalkan di TKP, sehingga polisi berhasil melacak keberadaannya sebelum diringkus. Antoni, merupakan warga Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. Dia ditangkap Sabtu (4/7) siang di Desa Penyamun, Kabupaten Bangka oleh anggota Polsek Tamansari Pangkalpinang. Kapolres Pangkalpinang AKBP Heru Budi Prasetyo melalui Kapolsek Tamansari Kompol Nur Samsi mengatakan, tersangka sudah menjadi daftar pencarian orang sejak satu minggu yang lalu setelah dilakukan penyelidikan oleh pihaknya. Tersangka juga sempat bersembunyi di Desa Penyamun dan akhirnya tertangkap Tim Buser Polsek Taman Sari. “Anggota kami berhasil mengamankan barang bukti dari tangan tersangka berupa empat buah tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram hasil mencuri di sebuah warung makan di Jalan Linggar Jati. Selain itu anggota kami juga mengamankan keranjang dan sepeda motor yang dijadikan sebagai alat untuk mencuri,” ungkap AKBP Heru. Tersangka Antoni, jelasnya merupakan spesialis pencurian tabung gas 3 kilogram yang telah melakukan aksinya di 16 tempat kejadian perkara yang berbeda dengan jumlah tabung yang dicuri sebanyak 60 buah. “Lokasi tempat tersangka mencuri selalu berpindah pindah. Tersangka juga melakukan aksinya di luar wilayah hukum Polsek Taman Sari. Untuk di Pangkalpinang, tersangka telah melakukan pencurian di sebuah agen gas daerah Pasar Pagi,” ujarnya. Selain itu, tersangka juga melakukan aksinya di toko-toko sembako seperti di wilayah Jalan Muntok, Simpang Bukit dan Bukit Baru. Selain mencuri, tersangka juga terlibat penggelapan uang sebesar Rp 19 juta serta penggelapan sepeda motor. “Saat ini tersangka dan barang bukti sudah kami amankan di Polsek Taman Sari. Tersangka juga hingga kini masih menjalani pemeriksaan guna pengembangan lebih lanjut,” tukas AKBP Heru.(to) Ribuan VCD Bajakan Diamankan KORAN BABEL -- Ribuan keping VCD bajakan berhasil diamankan aparat Polres Bangka Tengah dari beberapa lokasi pasar malam di Kota Koba dan sekitarnya, setelah sepekan Operasi Pekat Menumbing 2015. Kapolres Bangka Tengah AKBP Roy Ardhya Candra melalui Kasat Reskrim AKP Pebriandi Haloho mengatakan sejak digelarnya Operasi Pekat Menumbing 2015 tanggal 27 Juni hingga 3 Juli, pihaknya telah mengamankan ribuan keping VCD bajakan. “Ribuan keping VCD bajakan tersebut, diamankan dari dua titik lokasi pasar malam yakni dari Rizal (33) warga Pangkal Pinang disita sebanyak 2.000 keping VCD bajakan di pasar malam kawasan Kelurahan Berok. Dari Iwan (27) warga Koba yang berjualan di pasar malam Desa Nibung diamankan barang bukti VCD bajakan sebanyak 260 keping saat dirazia Sabtu (27/6) sekitar pukul 21.30 WIB, kemudian kita lakukan pemeriksaan,” ungkap AKP Pebriandi di ruang kerjanya. Menurut AKP Pebriandi penyitaan ribuan keping VCD bajakan tersebut dilakukan atas surat perintah dari Mabes Polri kepada polda se-Indonesia selanjutnya diteruskan ke polres untuk ditindaklanjuti. “Selain mengamankan ribuan keping VCD bajakan, kemudian pada malam berikutnya kami juga mengamankan dan membina 12 pelaku premanisme dalam aksi pungutan parkir liar di seputaran Kelurahan Berok dan delapan orang lainnya diamankan di seputaran Desa Nibung. Para pelaku premanisme tersebut diamankan di Mapolres Bateng beserta barang bukti uang puluhan ribu rupiah, selanjutnya kami pun mengadakan pembinaan kemudian membuat surat pernyataan,” tukas AKP Pebriandi.(ron) Lima Penjudi tak Sempat Kabur KORAN BABEL -- Aparat Polsek Lubuk Besar berhasil mengamankan lima orang pejudi kartu di salah satu rumah warga Desa Lubuk Pabrik Kecamatan Lubuk Besar, Jumat (19/6) sekitar pukul 16.00 WIB. Kelima pejudi tersebut tak sempat kabur saat digerebek polisi. Mereka masing-masing Win Sianturi (23), Rinto Samosir (30), Erik Enilio Sianturi (25), Nelson Pasaribu (28) dan Marado Siregar (24). Polisi juga mengamankan barang bukti berupa lima kotak kartu domino dan uang sejumlah Rp 2.080.000. Penggerebekan judi kartu di rumah milik Bona ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari warga sekitar yang resah    but. Berbekal informasi tersebut polisi langsung melakukan penyelidikan dan penggerebekan.Lima orang pejudi beserta barang bukti langsung digelandang ke Mapolsek Lubuk Besar untuk diperiksa dan dimintai keterangan. Kapolsek Lubuk Besa Ipda Yandri C Akib seizin Kapolres Bangka Tengah AKBP Roy Ardhya Candra membenarkan pihaknya telah mengamankan lima pejudi. Mereka berasal dari Koba dan meminjam salah satu rumah warga untuk berjudi. “Kelima pelaku akan dituntut pasal 303 Bis KUHP, mereka juga sudah kita berikan pembinaan untuk tidak melakukan perbuatannya kembali,” kata Ipda Yandri. Penangkapan para pejudi tersebut merupakan bagian dari Operasi Pekat Menumbing 2015. Selain itu pihaknya mengamankan satu jeriken arak dari salah satu rumah warga di Lubuk Besar. “Kasus yang kami ungkap ini merupakan kegiatan imbangan dari Operasi Pekat Menumbing 2015,” tukas Ipda Yandri.(ron) Masyarakat Jangan Tertipu Wajah Gepeng Pengahasilan Dua Jam Rp 350 Ribu KORAN BABEL -- Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pagkalpinang Mikron Antariksa mengatakan, pada bulan puasa seperti ini anak jalanan (anjal) maupun gelandan dan pengemis (gepeng) tumbuh menjamur. Hal itu telah dibuktikan oleh petugas Dinsosnaker Pangkalpinang yang berhasil menjaring belasan anjal dan gepeng pada bulan Ramadhan. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri, jumlah semakin bertambah. Padahal sebelum bulan puasa belasan anjal dan gepang ini sudah terjaring, namun masih saja terlihat di Kota Pangkalpinang. Padahal sudah ada perdan yang melarang keberadaan mereka di Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung ini. “Sekarang gepeng dan anjal banyak beredar di bulan puasa ini. Sebenarnya mereka bukan miskin malahan pengemis dan anak-anak jalanan tergolong mampu,” kata Mikron, Minggu (5/7). Masyarakat, pesan Mikron, mesti lebih bijak dalam kedermawanannya, sebab wajah memelas para anjal dan gepeng ini memang membawa haru di dalam diri masyarakat Pangkalpinang dan Babel pada umumnya. “Masyarakat saja yang sudah ditipu dengan keluguan dan wajah memelas mereka. Pernah dalam beberapa kegiatan patroli sosial, kami mendapatkan pengemis dengan penghasilan Rp 350 ribu selama 2 jam mereka mengemis,” ungkap Mikron. Tak hanya itu, jelas Mikron, ada pula yang setiap bulannya mengirim uang ke istri ke dua pengemis itu yang ada di Riau sebesar Rp 15 juta. “Kami mengimbau kepada masyarakat Kota Pangkalpinang untuk menyalurkan bantuan ke tempat yang selayaknya. Banyak panti asuhan, masjid-masjid yang masih kekurangan di Pangkalpinang ini,” imbuh Mikron. Mikron menambahkan, para pengemis dan anjal tersebut semua berasal dari luar Kota Pangkalpinang. “Pengemis dan anak jalanan, hampir 90 persen dari luar Kota pangkalpinang. Jangan terperdaya modus dan muka memelas mereka. Semakin kita memberi dan membeli dari mereka maka kita sudah secara langsung membuat mereka bertambah banyak. Kita sudah membuat generasi kita semakin malas. Mari berbagi pada tempatnya,” tukas Mikron.(to) Pencarian Caca Terus Berlanjut KORAN BABEL -- Pencarian korban laka tambang yakni Caca (38) di PT PTS (Putra Tonggak Samudra) atau lebih dikenal tambang Pondi Desa Pemali terus belanjut. Caca terkubur bersama alat beratnya pada tangga 21 Juli lalu. Pencarian yang dilakukan selama dua pekan ini belum juga membuahkan hasil. Saat itu Caca sebagai operator alat berat terkubur hidup-hidup sekitar pukul 23.00 WIB saat sedagn bekerja. Berbagai upaya pencarian yang telah di lakukan, seperti menurunkan Tim Basarnas Babel, pihak kepolisian dan para pekerja tambang itu sendiri. Pantauan wartawan, Minggu (5/7/15) siang pencarian terhadap korban dengan cara mengisap lumpur yang berkedalaman kurang lebih 30 mter tersebut dengan menggunakan dua unit mesin besar milik perusahaan dan juga dibantu dua unit alat berat PC atau Eskavator, sebelum diisap, lumpur tersebut terlebih dahulu dilakukan penyemprotan dengan air yang diambil dari dekat tambang, hal tersebut untuk mempermudah proses kerja. Di lokasi kejadian juga tampak terpasang satu buah tenda besar untuk pos pencarian terhadap Caca. Sementara itu Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Agus Arif Wijayanto SIK    mengatakan sampai sejauh ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap laka tambang yang terjadi di PT PTS yang menyebabkan korban jiwa. “Sampai saat ini kita sudah memanggil sebanyak 10      Wasprodnya. Dan kita masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian laka tambang ini. Kalau untuk tersangka belum kita tetapkan karena masih dalam proses penyelidikan,” tukas AKP Agus Arif melalui pesan singkat, Minggu (5/7).(ian)

3 Publizr Home


You need flash player to view this online publication