7

BISNIS SELASA 30 JUNI 2015 Garmin Indonesia “Blusukan” ke Nelayan Belitung        KORAN BABEL -- PT DMI (Dunia Marine Internusa) selaku distributor resmi Garmin Indonesia, pada Senin (29/6) melakukan “blusukan” market visit dan edukasi ke nelayan di wilayah Belitung. Garmin sebagai pabrikan pro    er khusus untuk nelayan ini yang mempunyai motto ‘Sahabat Kapal Anda’, secara khusus berkunjung ke nelayan di wilayah Kampung Baro dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan. Garmin secara khusus memberikan edukasi kepada nelayan seputar alat bantu penangkapan. “Kami khusus datang ke Belitung ini untuk bertemu, diskusi dan memberikan edukasi secara langsung kepada teman-teman nelayan disini,” ungkap Arip Fahrudin, Supervisor Area PT DMI - Garmin Indonesia. Pada kesempatan itu pula Garmin memperkenalkan produk GPS 158, Garmin 585 sebagai     350 c untuk melihat kedalaman dan ikan Diperkenalkan juga GPS jenis genggam seperti 72H dan 78s, dengan keunggulan terapung (tidak tenggelam), yang sangat cocok dibawa ke laut. Tampak hadir langsung perwakilan Garmin USA (Negara asal Garmin) Mr. Engelhard Budi Sundoro dan dari Taiwan Mr Thomas Beck (Pabrikan untuk wilayah ASIA). PT DMI sebagai Distributor resmi Garmin di Indonesia mengeluarkan produk resmi berbahasa Indonesia dan bergaransi selama 24 bulan. Mendapatkan produk ini tak sulit, karena sudah tersebar ke seluruh Indonesia termasuk di Kepulauan Babel. Untuk Belitung, toko Lina di pelabuhan Tanjung Pandan dan toko Tomy. Sedangkan di Bangka bisa ke toko Seni Toboali, toko Alun Sungailiat, toko Uban Pangkalpinang, toko pancing Sinar Laut, Omset Pedagang Berbuka di Kawasan Masjid Jamik Menurun KORAN BABEL -- Pedagang dadakan yang berjualan di sepanjang jalan Mesjid Jamik Pangkalpinang, mengaku omset berjualan makanan pada bulan Ramadhan tahun ini menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pantauan KORAN BABEL, Senin (29/6) kemarin di sepanjang Jalan Mesjid Jamik tersedia jajanan aneka lauk pauk, minuman dan kue. Lina (38) warga kelurahan Mesjid Jamik mengatakan pengalamannya berjualan saat bulan Ramadhan telah digelutinya selama enam tahun. Wanita ini menjual kue titipan. Ia mengaku tak mengeluarkan biaya untuk membuka lapak di pinggir jalan mesjid Jamik ini. “Lah enam tahun ku jualan di sini, bejual di depan rumah ni lah minta izin karena kenal kek tuan ruUpah jualan pun kecil cuma Rp 30 ribu, padaha tahun sebelum e bisa sampai Rp.200 ribu per hari.” mah,” ungkapnya. Lina menceritakan bahwa dari pengalaman berjualan di tahun lalu, kawasan Mesjid Jamik merupakan pusat jajanan berbuka, namun kini jualan tahun kini terasa sepi salah satu faktor karena ada pengaturan jalan satu arah saat jam keramaian. “Lah banyak tempat yang jualan makanan berbuka, pada mencar. Kalau tahun lalu jam 2 siang orang lah cari jajanan buat bebuka, sekarang jam 5 sore baru ramai. Upah jualan pun kecil cuma Rp 30 ribu, padaha tahun sebelum e bisa sampai Rp.200 ribu per hari,” tambahnya. Selama bulan puasa, Lina berjualan pukul 11.00- 20.00 WIB. Bila hari pertama bulan puasa ia mampu meraup omset sebesar Rp.600ribu, tahun ini di hari pertama hanya Rp.200 ribu saja yang didapatinya. Senada dengan Lina, Yusti (33) warga Kelurahan Lontong Pancur Pangkalbalam juga mengeluhkan pendapatan yang menurun pada bulan puasa tahun ini, “Tapi kita dak bayar uang sewa, kebetulan kita jualan di depan rumah orang tua. Dalam sehari penghasilan bersih adalah Rp.100.000 sampai Rp.200.000 tapi itu berbagi buat ngupah kawan yang ikut bantu jaga,” jelasnya. (dhi) Pemerintah Putihkan 1.640 Tambang Ilegal KORAN BABEL -- Gubernur Untuk produk resmi kami, di setiap dus tertera logo DMI, kalau tidak ada logo DMI. Maka itu bukan produk resmi kami, dan kalau rusak tidak bisa klaim garansi ke PT DMI. Jadi belilah Garmin berlogo DMI.’’ toko SBN dan toko Rofel Pancing. “Untuk produk resmi kami, di setiap dus tertera logo DMI, kalau tidak ada logo DMI. Maka itu bukan produk resmi kami, dan kalau rusak tidak bisa klaim garansi ke PT DMI. Jadi belilah Garmin berlogo DMI,” ungkap Haryadi Permana selaku Direktur Utama PT DMI (Garmin Indonesia). “Senang dari pihak Garmin datang untuk edukasi, sharing dan terima kasih buat souvenirnya,” ungkap salah satu nelayan Kampung Baro Belitung, Darwin. Begitu juga dengan respon Fery selaku pengurus Kapal dan Cold Storage di pelabuhan Tanjung Pandan, “Sering-seringlah datang kesini untuk edukasi dan upgrade pengetahuan nelayan di sini,” tandasnya. (Adv/to) Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi mengatakan, terdapat sekitar 1.640 tambang timah ilegal dan sebanyak 950 ton pasir timah ilegal diekspor salah satunya ke Malaysia. Untuk memberantas penambangan timah ilegal yang kian merajalela, pemerintah Pusat berencana memutihkan atau membuat legal tambang-tambang ilegal tersebut. Hal tersebut di ungkapkan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, seperti dilaporkan dari Detik.com, Senin (29/6), “Terakhir dari rapat terkait timah, ada arahan dari Pak Luhut, Kepala Staf Kepresidenan, untuk memutihkan tambang ilegal di Bangka Belitung,” kata Surono. Surono mengatakan, tujuan dari melegalkan penambangan timah ilegal tersebut, agar tidak ada lagi pasir timah yang diekspor ilegal. Nantinya setiap penambang bisa menjual hasil pasir timahnya ke BUMN seperti PT Timah (Persero), “Jadi penambangan rakyat di sana diberi izin, dibina, dan menjual hasil tambangnya ke BUMN, sehingga tidak ada lagi ekspor timah ilegal,” ungkap Surono. (dtk) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication