2

2 Hukum RABU 22 JULI 2015 AKBP Roy Tindak Anggota Indisipliner Enam Oknum Polisi Diperiksa Propam KORAN BABEL -- Kapolres Bangka Tengah AKBP Roy Ardhya Candra akan menindak anggotanya yang tertangkap tangan melakukan pelanggaran indisipliner oleh Satgas VIII Polri Bersih dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) 2015. Sebanyak enam oknum anggota Polres Bangka Tengah yang terjaring OTT 2015, mereka terdiri dari dua anggota Sabhara Polres Bangka Tengah dan empat anggota Polsek Namang. Saat ini mereka diperiksa oleh Propam Polres Bangka Tengah. “Memang benar dalam OTT sejak 15 Mei 2015 hingga 12 Juli 2015 kemarin, enam anggota kita tertangkap tangan melakukan pelanggaran indisipliner Polri. Mereka sudah kita periksa, kemudian akan kita berikan sanksi sesuai kesalahannya,” tegas AKBP Roy kepada wartawan belum lama ini. AKBP Roy berterima kasih kepada masyarakat Bateng karena telah memberikan laporan pelanggaran yang dilakukan anggotanya di lapangan. Selaku pimpinan, dirinya menginginkan semua anggota Polres Bateng disiplin dengan tidak melakukan pelanggaran apapun. “Sekarang sudah memasuki 100 hari kerja Kapolri, atensi dari Mabes Polri juga menginginkan anggotanya tidak memberikan pelayanan hukum dengan imbalan dari masyarakat. Semuanya harus dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur(SOP), tidak ada imbalan apapun,” tegas AKBP Roy. AKBP Roy mengimbau kepada anggota Polres Bateng untuk tidak melakukan pelanggaran indisipliner, dirinya siap memberikan sanksi tegas kalau terbukti melanggar. “Dalam penindakan hukum, kita juga harus melengkapinya dengan keterangan minimal dua saksi dilengkapi dengan barang bukti. Kalau terbukti kita hukum, sebaliknya jika tidak terbukti tidak kita hukum,” tukas AKBP Roy.(ron) Tak Ditemukan Sopir Pakai Narkoba KORAN BABEL -- Aparat Polres Bangka Tengah melakukan pemeriksaan terhadap 74 sopir angkutan umum yang melintas di jalan raya Kabupaten Bangka Tengah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Menurut Kapolres Bangka Tengah AKBP Roy Ardhya Candra melalui Kabag Ops Kompol Sigit Eliyanto, sebanyak 74 sopir tersebut merupakan sopir angkutan umum yang melintas di Bundaran Tugu Ikan Koba dan Jalan Raya Simpangkatis. “Di Bundaran Tugu Ikan kita periksa 38 kendaraan, lalu sisanya 36 kendaraan di Jalan Raya Simpangkatis,” kata Kompol Sigit kepada wartawan beberapa waktu lalu. Pemeriksaan bukan hanya dilakukan pada surat menyurat kendaraan saja, pihaknya juga memfokuskan kepada si pengendara. “Si pengendara kita periksa urine berkaitan dengan narkoba, lalu kesadaran diri mengenai penggunaan alkohol dengan minum-minuman keras sebelum mengendarai kendaraan,” terang Kompol Sigit. Dikatakan Kompol Sigit, dalam pemeriksaan tersebut, semuanya membawa lengkap administrasi kendaraan. Sedangkan hasil pemeriksaan narkoba dan alkohol yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Bangka Tengah ternyata negatif. “Hanya saja, ada beberapa dari pengendara tensi darahnya tinggi. Mereka diminta istirahat sejenak, lalu diberikan surat layak jalan dengan catatan oleh pihak kepolisian bersama dinas kesehatan,” kata Kompol Sigit. Ditambahkan Kompol Sigit, pemeriksaan ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Menumbing 2015 dengan tujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum. “Kita harapkan setelah melakukan kegiatan ini, menjelang hingga pasca perayaan hari Idul Fitri 1436 H tidak ada lakalantas melibatkan angkutan umum berhubungan dengan masyarakat banyak,” harap Kompol Sigit. Salah satu sopir angkutan umum, Akang (36) menyambut baik kegiatan tersebut, dengan demikian para sopir akan lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraannya. “Ini bentuk antisipasi, meskipun kami tidak mengkonsumsi narkoba ataupun alkohol. Maka, dengan adanya kegiatan ini, semua sopirpun lebih waspada,” ujar Akang. (ron) Lebaran, Udin Nyolong Lada KORAN BABEL -- Saat Umat Muslim tengah mengumandangkan takbir di malam lebaran Idul Fitri 1436 H, Saparudin (28) justru memanfaatkan momen lebaran untuk mencuri Lada. Bahkan, aksi warga Dusun Simpang Baru Desa Rindik Toboali itu terbilang nekad. Udin mencuri lada dengan cara memetik langsung dari pohon lada. Aksi pencurian tersebut terjadi Kamis, (16/7) di kebun lada milik Ading bertempat di Dusun Parit 2 Desa Kepoh Toboali Basel. Informasi yang dihimpun harian ini, Udin mulai masuk ke kebun korban sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor Nopol BN 8539 FW. Melihat pemilik kebun tidak berada di tempat, Udin pun langsung beraksi. Ia mencuri dengan cara memetik langsung buah lada dari pohonya yang sudah masuk musim panen. Namun, Sekira pukul 18.30 WIB, pemilik bersama rekannya datang ke kebun untuk menjaga kebun ladanya yang sudah siap panen. Mereka pun langsung mengecek di sekiling kebun menggunakan lampu senter dan senapan angin. Saat melakukan pengecekan, pemilik kebun terkejut melihat ada ranting yang rusak dan buah lada yang berceceran di tanah. Mereka pun curiga dan langsung mengecek di sekeliling kebun beserta temannya. Sementara itu Udin berusaha melarikan diri ke tepi hutan sambil membawa satu karung lada hasil curian. Namun aksi Udin tidak berjalan mulus, ia berhasil diringkus pemilik kebun. Ketika akan dibawa di Dusun Parit Dua, Udin berhasil kabur, namun sebuah tembakan senapan angin mengenai pinggangnya. Sang pemilik kebun, Ading langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Toboali serta menyerahkan barang bukti berupa satu karung lada. Kapolres Bangka Selatan AKBP Udin Zainudin melalui Kapolsek Toboali, AKP Raden Hasir membenarkan aksi pencurian tersebut dan pihaknya melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya. Dan Selasa (21/7) sekira pukul 06.00 WIB, Saparaduin berhasil dibekuk anggota Polsek Toboali. “Pelaku berhasil kita amankan di Sukadamai, saat itu pelaku hendak menyeberang ke Palembang menumpang speed boat,” tukas AKP Raden Hasir.(ton) Akim Tinggalkan Empat Surat Wasiat Diduga Tewas Bunuh Diri KORAN BABEL -- Sungguh tragis nasib yang dialami Akim alias Alim warga Lingkungan Jelitik. Kakek berusia 69 tahun ini nekad mengakhiri hidupnya dengan cara menegak racun rumput dan menyayat urat nadinya. Berdasarkan informasi yang didapat, peristiwa ini bermula Senin (20/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Akim keluar rumah untuk membuang hajat. Anak korban yang mengetahui hal tersebutpun tidak menaruh curiga. Namun Selasa (21/7) sekitar pukul 06.00 WIB, Ayen (37) anak Akim yang sudah terbangun dari tidurnya berupaya melihat sang ayah. Alangkah kagetnya Ayen, saat mengetahui sang ayah tidak berada di kamarnya. Iapun langsung mencari sang ayah di sekeliling rumah, namun tidak juga ditemukan. Akhirnya sekitar pukul 6.30 WIB, Ayen mencari sang ayah di belakang rumah, karena Ayahnya ini memang bercocok tanam sayur mayur. Dari kejauhan tepatnya dibawah pohon jambu, Ayen melihat sang ayah sedang terbaring di atas kasur berwarna biru. Namun kaget bukan kepalang, saat Ayen melihat sang ayah sudah berlumuran darah disertai mulut berbusa. Mengetahui sang ayah sudah tidak bernyawa lagi, Ayen pun menangis histeris dan langsung melaporkan temuanya ini ke kerabat keluarga. Dan oleh pihak keluargapun langsung melaporkan kejadian ini ke perangkat desa setempat yang langsung melaporkan ke Polsek Sungailiat. Ternyata sebelum mengakhiri hidupnya, Akim sudah membuat empat surat wasiat yang disimpan di sepeda motornya. Surat itu ditulis tanggal 21 Juli 2015, Akim menyebutkan ,” nak, maafkan papa. Papa sudah bikin malu kalian dan mama kamu. Harap kalian jaga mama kamu baik baik. Uang papa hanya ada di laci lemari itulah dan motor papa di kasih sama Apin, Kasian sama Apin. Nak papa pernah ngomong rumah itu, bagi yang rata dan dulu papa pernah ngeramal usia papa tak sampai 70 tahun serta gelang yang ada di tangan papa jangan dicabut biar papa bawa mati.” Selanjutnya, bunyi surat wasiat pada lembar kedua berbunyi, “ surat ini tolong kasihkan kepada pak polisi bahwa saya tidak pernah berhubungan badan dengan Okta. Cuma saja kasian sama dia dan anak-anaknya. Memang saya bantu Okta beli motor buat dia jual sayur keliling dan dia pernah pinjam uang saya satu juta buat modal dan anaknya sakit malam malam, dia pernah telepon saya dan saya kasikan Rp 300 ribu buat berobat. Kalau pak polisi tidak percaya, biar nanti dia juga jelaskan. Aku harap bapak polisi, Okta dan Beni rujuk kembali, kasian anak anaknya masih kecil. Karena di sini aku bukan pacar dan selingkuhannya. Aku hanya menolong dia,” Sementara itu, pada lembar ketiga pada surat wasit yang ditulis Akim yang meminta kepada Okta untuk pulang kepada suaminya serta anak-anaknya yang masih kecil,” Okta, ko2 minta kamu pulang kepada suami mu. Kasian anak-anak kamu masih kecil. Yang sudah berlalu biarlah. Kamu pun tahu Koko hanya menolong kamu. Tak ada yang percaya, cuma Okta sendirilah yang tau. Harap surat ini di sampaikan sama Okta. Sekian dari Koko. Pada lembaran ketiga itu, korban juga mengatakan bahwa dia tidak pernah meniduri wanita yang bernama Okta itu,” pak polisi, saya tidak pernah ngomong pernah tidur sama Okta. Kalau beli motor, ia. Kalau beli beras ada. Pada lembaran terakhir, korban meminta kepada anaknya untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada adiknya yang ada di Jakarta sembari korban memberi petunjuk jika kini berada di belakang pohon jambu belakang rumahnya,” nak harap jangan cerita sama adikku di jakarta. Mau cari papa dekat pohon jambu. Pesan papa jangan nuntut lagi. Papa bukan takut hukum, takut malu. Pantauan wartawan di lapangan, jerit tangis histeris dari Istri, anak dan cucu Akim meratapi kepergian Akim dengan cara yang nekat ini. Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana melalui Kapolsek Sungailiat, AKP Sarwo Edi Wibowo yang berada di lokasi    dugaan sementara korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menegak racun rumput dan menyayat urat nadi. “Dari mulut korban mengeluarkan busa diduga akibat menegak racun, dan disebelah tangan kanan terdapat luka menganga tiga sentimeter dan di tangan kiri dua sentimeter tepat di bagian urat nadi. Dan dari hasil olah TKP ditemukan sebuah botol racun rumput dan satu pisau cutter warna kuning yang diduga digunakan korban,” AKP Sarwo sembari mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan barang bukti dan sejumlah saksi untuk mendalami motif Akim melakukan bunuh diri. Hal senada juga disampaikan oleh dr Rudianto yang menyebutkan berdasarkan    bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri. “Dari tanda-tanda mulut mengeluarkan busa akibat minum racun rumput dan luka sayatan di tangn kiri dan kanan, korban diduga bunuh diri,” ungkap dr Rudianto usai       Polres Bangka. Setelah dilakukan identi    dibawa ke RSUD Sungailiat. (ian)

3 Publizr Home


You need flash player to view this online publication