11

Connection KAMIS 23 JULI 2015 Damai di Tolikara ini.” Salaman dan pelukan yang dilakukan kedua pemimpin umat itu disambut tepuk tangan hadirin. Tahan Diri Ketua Umum MUI Din Syamsuddin menyampaikan agar umat Islam menahan diri dan jangan terpancing. Din juga meminta agar kasus penyerangan dan pembakaran masjid itu diserahkan ke pihak kepolisian. Biarkan polisi yang bekerja. Imbauan Din ini diharapkan bisa menenangkan umat Islam. Apalagi dikhawatirkan ada oknum-oknum yang sengaja memancing dengan memanas-manasi. Seperti disampaikan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar, toleransi harus dijaga di Tolikara. Polisi juga harus segera mengusut kasus ini. Pihak Polda Papua juga sudah menyampaikan bahwa pihak kepolisian akan memMesin saya tanda tangani segera untuk melakukan pengawasan, kinerja jaksa, dan pegawai kejaksaan. Sehingga, nantinya kinerja bisa meningkat dan sosok jaksa semakin berwibawa.” Mantan Gubernur DKI itu menambahkan, langkah-langkah perbaikan juga harus terus dilakukan, menyeluruh dari hulu sampai hilir. Reformasi Mudik “Sesungguhnya, harapan masyarakat yang mudik sangat sederhana. Bisa pulang ke kampung halaman dengan aman, lancar. Hanya itu saja. Sayangnya, pemerintah belum bisa mewujudkannya,” cetus Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam rilisnya, Rabu (22/7). ITW mengambil contoh arus mudik yang terjadi di jalur darat, terutama soal kemacetan parah beberapa ruas jalan, terutama di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang sempat diharap-harap publik, bisa jadi solusi perjalanan mudik mereka. Tapi sayangnya, kemacetan hebat justru terjadi di pintu masuk dan keluar gerbang tol. Padahal jalan tol semestinya jadi alternatif kemacetan arus mudik Lebaran tahun ini. “Di semua pintu masuk dan keluar jalan tol, terjadi kemacetan yang luar biasa,” tambahnya. Kemacetan di Tol Cipali seolah hanya jadi perpindahan kemacetan di jalur Pantura. Seperti yang terjadi pada H-2 jelang Lebaran, di mana sejumlah kendaraaan mesti merayap hingga 8 kilometer hanya untuk bisa keluar dari gerbang Tol Palimanan. Hal yang sama kembali terjadi sebelum gerbang Tol Cikopo. Kendaraan para pemudik mengular dalam kepadatan antrean sampai lima kilometer. “Mau masuk ke Tol Cipali harus antre hingga lima kilometer. Anehnya tidak ada upaya pengelola untuk mencairkan kemacetan saat menjelang pintu masuk dan keluar,” lanjutnya. Tidak hanya di Tol Cipali. Kemacetan yang bisa bikin frustrasi juga terjadi jelang gerbang Tol Pejagan-Kanci, serta menjelang masuk dan keluar tol menuju Bandung. Tingkat keamanan di Tol Cipali juga masih terdapat “rapor merah”. Pasalnya, masih ada saja hewan liar yang bisa masuk ke ruas Tol Cipali. Dalam catatan ITW, dari 56 kejadian kecelakaan, sembilan di antaranya disebabkan hewan liar, di mana para pengemudi berusaha menghindar dan kemudian terlibat tabrakan. Sayangnya dalam hal ini, pengelola Tol Cipali hanya menggunakan patok tiang dan kawat berduri di pembatas jalan. Akibatnya, pengamanan minim tersebut masih bisa ditembus sejumlah hewan liar. “Pihak pengelola harus segera menyiapkan sarana prasarana yang layak untuk jalan Tol,” imbuh Edison. Akhir kata, ITW tak hanya melayangkan kritik, melainkan juga coba mengajukan solusi, setidaknya agar pengelola bisa lebih efektif mengurai kemacetan di Tol Cipali. ITW menyarankan di Tol Cipali tak lagi diterapkan pembayaran tol secara tunai. Pembayaran tol bisa menggunakan transponder yang terhubung dengan rekening pemilik kendaraan. Alat itu bisa digunakan di kaca depat untuk bisa dicatat secara otomatis ke rekening pengendara. “Tidak lagi setiap kendaraan bisa masuk tol hanya dengan membayar tunai di pintu masuk. Kalau sistem itu terus digunakan, maka tidak ada bedanya. Kemacetan juga terjadi di ruas tol. Yang membedakan hanya kalau lewat tol bayar, macet tetap sama dengan jalan raya umum,” tukasnya.(okz) Empat Personil Jaga Gereja KORAN BABEL -- Polres Bangka Selatan, sejak Selasa (21/7) melakukan penjagaan di seluruh gereja yang ada di Bangka Selatan. Pengamanan tersebut dilaksanakan mengingat adanya aksi percobaan pembakaran gereja di sejumlah daerah Indonesia yang disinyalir buntut dari pembakaran tempat ibadah umat muslim di Papua. Kapolres Bangka Selatan, AKBP Udin Zainuddin melalui Kabag Ops Kompol Yudha Wirajati membenarkan pengamanan gereja yang dilakukan pihaknya. “Pengamanan gereja ini dilaksanakan atas perintah dari Kapolri,” ujar Kompol Yudha kepada wartawan, Selasa (21/7). Kompol Yudha mengatakan, pelaksanaan pengamanan gereja berlaku di semua daerah Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang ti“Mari kita bersama-sama jaga kerukunan umat beragama di kabupaten ini yang sudah terjalin sangat erat selama ini jangan sampai mudah terprovokasi. Kamis ini polres juga akan mengundang tokoh semua tokoh lintas agama,” dak diinginkan setelah adanya aksi percobaan pembakaran tempat ibadah umat kristen di sejumlah daerah, seperti Palu, Bantul, dan Purworejo. “Kita menyiagakan seratus personil yang terdiri dari personil polres dan polsek,” imbuh Kompol Yudha. Kompol Yudha menuturkan, gereja yang ada di kabupaten setempat berjumlah 17 gereja, antaran lain di Kecamatan Toboali sebanyak 11 gereja, Kecamatan Airgegas empat gereja, Kecamatan Payung dua gereja dan Kecamatan Simpang Rimba satu gereja. “Masing-masing gereja dijaga empat personil selama 24 jam,” ujar Kompol Yudha. Menurut Kompol Yudha, pengamanan tempat ibadah umat kristen tersebut berlangsung sampai perintah pengamanan gereja dicabut oleh Kapolri. Namun, Yudha yakin bahwa masyrakat di Kabupaten Basel memiliki toleransi antar umat beragama sangat tinggi dan tidak mudah terprovokasi. “Mari kita bersama-sama jaga kerukunan umat beragama di kabupaten ini yang sudah terjalin sangat erat selama ini jangan sampai mudah terprovokasi. Kamis ini polres juga akan mengundang tokoh semua tokoh lintas agama,” tukas Kompol Yudha.(ton) KORAN BABEL -- Feby gadis cilik berusia tujuh tahun warga Desa Jeriji Kecamatan Toboali, Rabu (22/7) kemarin ditemukan tewas tenggelam di kolong Air Tanggar Dusun Meleset Desa Bencah Kecamtan Air Gegas. Informasi yang didapat harian ini, pada pukul 07.00 WIB, Feby pergi bersama lima temannya ke kebun milik Sukarno di Dusun Meleset Desa Bencah. lalu sekira pukul 09.00 WIB Feby dan lima temannya itu pergi ke kolong Air Tangar untuk mandi. Asyik mandi sambil menyelam, Feby tak kunjung muncul ke permukaan dan tenggelam. “Saya dapat kabar Feby tenggelam sekitar pukul sebelas siang saat itu saya dikasih tau teman-teman Feby kalau Feby harus dimulai dari pembenahan integritas setiap penegak hukum. Jokowi kembali berharap, “Merit sistem harus ditegakkan tanpa kompromi. Hukum berjalan baik jika ada di tangan penegak hukum yang baik.” Praktik korupsi baru-baru ini diduga dilakukan oleh perwira menengah Polri, AKBP PN. Ia adalah anggota Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Awal 2015 lalu, PN ditangkap Divisi Profesi dan Pengamanan Polri atas dugaan menerima uang dari pelaku tindak kejahatan narkotika. Uang itu diduga sebagai “pelicin” agar pengusutan suatu perkara dihentikan. (bbs/kcm)\ proses kasus ini. Mereka yang terlibat dalam penyerangan akan diusut. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam telah sepakat untuk mengimbau kepada umat Islam agar menahan diri dan tidak mudah terpengaruh pendapat yang bersifat provokatif mengenai insiden di Tolikara, Papua. Wakil Ketua MUI Ma’ruf Amin mengimbau agar semua pihak ikut menciptakan suasana damai dan aman di Indonesia. Ma’ruf Amin, dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2015) menandaskan, “Isu utama yang ingin dibangun adalah menciptakan suasana damai di Papua dan di Indonesia.” Meski menyesali insiden yang terjadi pada umat Muslim di Tolikara, Ma’ruf meminta agar umat Islam mewaspadai pihak-pihak yang dengan sengaja ingin membuat kekacauan. MUI berharap agar umat Islam meningkatkan solidaritas dalam mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia berharap, “Kami meminta semua pihak untuk mewaspadai, mencegah gerakan teror terhadap agama apapun termasuk Islam di Indonesia, sehingga tidak sampai terjadi lagi hal serupa.” Insiden di Kabupaten Tolikara terjadi ketika masyarakat Muslim tengah melakukan shalat Idul Fitri di halaman mushala. Sekelompok massa datang untuk memprotes penggunaan pengeras suara pada ibadah tersebut. Polisi berusaha membubarkan massa dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Massa tidak menggubris peringatan itu dan justru bertambah agresif hingga membakar bangunan di sekitarnya. Mushala tempat jamaah melakukan shalat Idul Fitri ikut terbakar. Seorang dikabarkan tewas dan 11 orang luka-luka akibat terkena tembakan polisi. (bbs/ kcm/merdk/dtk) CV SMS Jangan Angkut Scrup PT Koba Tin KORAN BABEL -- Terkait carut marut masalah hutang piutang PT. Koba Tin dengan mitra kerja ataupun kepada mantan tenaga kerjanya. Ketua DPRD Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman mengaku dibuat gusar lantaran pihaknya sedikit sekali mendapat informasi seputar perkembangan atas permasalahan perusahaan tambang terbesar di Bangka Tengah tersebut. “Selama ini, kita DPRD Bateng hanya tahu keluhan saja. Pertama masalah hak-hak tertinggal mantan pekerja PT. Koba Tin dan kedua hutang piutang kepada mitra kerja. Sementara saat pembayaran pesangon kemarin, dewan tidak diberi tahu kabar gembira tersebut. Termasuk penjualan asset intermediate tahun kemarin, tahunya sudah terjual ke PT. Timah,” kata Algafry kepada KORAN BABEL belum lama ini. Saat ini muncul lagi masalah CV. Sarana Mitra Solusindo (SMS) yang disebut-sebut telah melakukan pemotongan besi berupa scrub di wilayah Bemban dan sekitarnya. Algafry justru mengetahui hal itu dari pihak kepolisian bukan dari PT. Koba Tin atau mitra kerja melalui timnya yang sering mondar-mandir ke Jakarta. “Cobalah, kalau ada kabar itu beri tahu ke kami. Jadi, kami Dewan tidak menjadi tempat pengungkapan emosional, sementara data-data awal serta permasalahan awal tidak tahu apa,” sesal Algafry. Belum lama ini, dirinya secara pribadi justru mendengar dari salah satu mantan pekerja PT. Koba Tin di pasar modern, ikhwal penyelesaian hak-hak yang tertinggal ternyata sudah cair, “Bulan Puasa kemarin, saya ketemu sama salah satu mantan pekerja. Saya nanya mau kemana, jawabnya mau ke bank lihat hak-hak tertinggal sudah cair. Padahal sebelumnya, kami terus di desak berbagai tim ngurus masalah ini untuk meminta PT. Koba Tin cairkan hak mereka. Namun, justru kabar baik tahunya di pasar, bukan mereka melalui timnya ke dewan bawa kabar gembira yang bisa kita publis,” katanya. Lanjutnya, minimal jika orang nya tidak bisa hadir, buat saja pemberitahuan secara tertulis ke DPRD Bateng memberitahukan bahwa uang tersebut sudah cair, “Kalau sudah tahu uang hak tertinggal cair, tingaal kita fokus untuk mendesak Koba Tin lunasi hutangnya ke mitra kerja,” ulasnya. Terkait pemotongan scrub oleh CV. SMS, Algafry mengaku tidak tahu sejauh mana izinnya, “Kalau izinnya hanya boleh potong, tidak boleh diangkut. Maka, kita awasi sama-sama kegiatan mereka, jangan sampai     as mereka tersebut. Sebab, uang pemotongan besi itu, rencananya untuk bayar hutang mitra kerja PT. Koba Tin,” pungkasnya. Sementara itu, informasi yang didapat, sesuai rekomendasi dari Kementrian ESDM perihal penjualan barang-barang bekas pakai (scrup) ditujukan Direktur Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta, meminta agar PT. Koba Tin mendapatkan persetujuan pemindahtanganan Scrup sesuai dengan peraturan berlaku tertanggal 19 Juni 2015 ditanda tangani Direktur pembinaan pengusahaan mineral Mohamad Hidayat yang ditembuskan ke Direktorat Jendral Mineral dan Batu Bara. Selain itu, di dalam surat kontrak kerja sama antara PT. Koba Tin dengan CV. SMS tertanggal 5 Juni 2015, meminta agar CV.SMS melakukan persiapan dan pembongkaran srup sebanyak 1721 Ton dengan harga satuan Rp.2 juta/ton hingga harga jual Rp.3.442.000.000. Ketentuannya semua biaya maupun pajak barang impor ditanggung oleh CV.SMS. Dengan demikian artinya, selagi persetujuan dari Direktur Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta, maka besi tersebut tidak boleh diangkut. (ron) Kapolda: Selalu Jaga Kamtibmas KORAN BABEL -- Kapolda Babel Brigjen (Pol) Gatot Subiyaktoro mengimbau kepada masyarakat Bangka Belitung agar selalu tertap berhati-hati di jalan raya dan tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan, yang dapat mengundang aksi kriminalitas. Hal tersebut disampaikan Brigjen (Pol) Gatot Subiyaktoro saat usai melakukan pengecekan di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Sungailiat pada saat malam takbiran, Kamis (16/7) malam. “Untuk seluruh masyarakat Babel agar selalu menjaga kamtibmas baik ketertiban di jalan maupun di rumah termasuk juga pribadi, jangan memakai susatu yang mencolok seperti perhiasan dan sebagainya, yang dapat menimbulkan aksi kejahatan, untuk di jalan tetap berhati-hati tetap harus menjaga ketertiban berlalu lintas ingat kesalamatan nomor satu,” kata kapolda. Kapolda juga mengakui, pihak selalu berkoordinas dengan pihak terkait seperti TNI dan pemerintah daerah dalam setiap melakukan pengamanan. “Polisi setiap melaksanakan kegiatan pengamanan selalu saling koordinasi, yang penting tujuannya masyarakat melaksanakan kegiatan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar,” tambahnya. Selain kapolda ikut juga dalam rombongan yakni Gubernur Kepulauan Bangka Belitung H Rustam Effendi dan Dandim 0413/Bangka Letkol (Inf) Utten Simbolon. Rombongan tiba di Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Sungailiat ekitar pukul 21.30 WIB dan disambut oleh Wakapolres Bangka Kompol Joko Isnawan,Kabag Ops Polres Bangka serta Ketua FKPM Babel Romadi Hamid. Sebelum mengunjungi Pos Pengamanan Sungailiat, rombongan terlebih dahulu mengunjungi pos pengamanan yang ada di simpang Jurung Merawang.(ian) Feby Tewas Tenggelam di Kolong tenggelam,” ujar Sukarno. Mendapat kabar tersebut, Sukarno pun langsung bergegas ke lokasi untuk memastikan. Kemudian Sukarno langsung mengabarkan kejadian tersebut ke orangtua Feby di Desa Jeriji. Sukarno pun meminta pertolongan dengan warga sekitar, tidak lama kemudian warga Desa Bencah berbondong-bondong ke lokasi untuk mencari Feby. Namun, Feby baru diketemukan pada pukul 17.30 WIB dalam kondisi tak bernyawa lagi. Jasad Feby langsung dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Jeriji. Kapolres Bangka Selatan AKBP Udin Zainudin melalui Kapolsek Air Gegas, Iptu Toni Susanto membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya tidak berani memastikan apakah korban murni kecelakan, lantas keluarga korban menolak jasad Feby dilakukan visum. “Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum, tapi dugaan kuat kalau korban murni kecelakaan,” tukas kapolsek. (ton) KPK Sediakan Ketupat KORAN BABEL -- Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1436 H telah usai. Komisi Pemberantasan Korupsi pun langsung menggelar halalbihalal pada hari pertama masuk kerja antara pimpinan dengan seluruh pegawai serta awak media. Kelima Pimpinan KPK,    Zulkarnain, Adnan Pandu Praja, Johan Budi SP, serta Indriyanto Seno Adji menghampiri awak media yang sudah menunggu di Ruang Konferensi Pers Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2015). Mereka berlima, didahului Johan Budi SP yang ditemani pegawai lembaga antirasuah secara bergantian menyalami rekan-rekan media. Plt Ketua    setelah bersalaman dengan awak media, langsung mengajak masuk ke Auditorium Gedung KPK untuk menyantap hidangan khas lebaran. “Ini konpers pertama saya sejak 1 Syawal. Mari kita makan ketupat (di dalam),” ujar Ruki seraya bergegas masuk mengikuti rekan-rekan media yang menyambut ajakan Ketua KPK pertama itu. Hidangan khas lebaran pun telah disediakan. Satu per satu awak media menyantap hidangan tersebut berbarengan dengan seluruh pegawai KPK yang telah lebih dulu bersama dengan kelima Pimpinan KPK. Sementara itu pascalibur panjang Lebaran, keluarga para tersangka kasus korupsi mulai berduyun-duyun mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mulai dari orangtua, istri dan anak mereka saling berangkulan memasuki gedung lembaga antirasuah pimpinan Abraham Samad itu. Seperti yang dilakukan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Istri tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten, Tubagus Chaeri Wardhana itu sudah tiba di KPK sejak pagi. Dengan mengenakan kemeja bernuansa putih dan celana hijau Airin sempat menyalami beberapa awak media. Selain Airin, istri Ahmad Fathanah, Sefty Sanustika, juga tampak hadir. Pedangdut berparas ayu ini datang bersama anaknya. “Minal aidin semuanya,” sapa Sefty di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2014). Suami Sefty merupakan terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) dan pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Tidak ketinggalan, presenter cantik, Nadia Mulya, anak dari terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian FPJP Bank Century, Budi Mulya dan istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila serta istri dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpo    Vitri Cahyaningsih juga terlihat ingin menjenguk. Mereka juga kompak datang bersama sanak keluarganya.(okz)

12 Publizr Home


You need flash player to view this online publication