2

2 Hukum KAMIS 18 JUNI 2015 Massa Bakar Tambang Ilegal Di Kawasan Hutan Lindung Desa Kepoh KORAN BABEL -- Puluhan massa dari Desa Kepoh Kecamatan Toboali, Rabu (17/6) nekat membakar puluhan tambang timah ilegal yang beroperasi di kawasan hutan lindung Kolong Laut Parit 2 desa tersebut. Aksi ini dilakukan warga lantaran menilai aparat keamanan tak mampu menertib    apalagi sudah mengganggu nelayan setempat. Informasi yang didapat aksi pembakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan massa dengan mengendarai sepeda motor menuju ke lokasi tambang. Beruntung para pekerja dan pemilik tambang sudah melarikan diri terlebih dahulu. Setiba di lokasi massa langsung membakar puluhan unit tambang hingga tak bersisa.   bang di lokasi tersebut sudah berulang kali ditertibkan, namun tetap membandel, bahkan hutan mangrove yang dilindungi warga sekitar sudah dalam kondisi rusak parah. Kapolres Bangka Selatan AKBP Udin Zainudin mengaku pihaknya sudah berulang kali mengimbau bahkan me   tersebut. “Pihak kepolisian sudah berulang kali melakukan penertiban, bahkan sudah kita berikan imbauan keras untuk tidak lagi menambang di kawasan tersebut, namun ternyata penambang tetap melakukan aktivitas diamdiam saat malam hari dan nelayan merasa terganggu,” kata AKBP Udin Zainudin kepada wartawan, Rabu (17/6). AKBP Udin Zainudin usai kejadian pembakaran pihaknya mengamankan lokasi agar tidak terjadi bentrok antar warga dengan para penambang. “Saya sudah perintahkan jajaran saya untuk mengamankan lokasi agar tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan. Kita juga sudah melakukan imbauan secara persuasif kepada dua belah pihak agar hal tersebut tidak terulang kembali,” kata AKBP Udin Zainudin. Kapolres mengimbau agar para penambang tidak lagi melakukan penambangan yang    Begitu juga dengan warga Desa Kepoh, jangan mudah tersulut emosi sehingga terjadi pembakaran.(ton) Kejari Musnahkan Barang Bukti KORAN BABEL -- Kejaksaan Negeri (Kejari) Toboali, Rabu (17/6) memusnahkan lima unit TI apung di Pantai Nek Aji, Toboali. TI apung tersebut merupakan barang bukti hasil penertiban tambang ilegal yang dilakukan jajaran Polres Bangka Selatan di laut Payak Ubi Sukadamai. Kasi Pidana Umum (Pidum)     mengatakan, pemusnahan barang bukti lima unit TI apung tersebut dilakukan setelah adanya putusan pengadilan akan perkara tersebut. “Pemusnahan barang bukti sebanyak lima unit, sedangkan satu unit belum tahap dua masih dalam proses,”     Pemusanahan barang bukti TI apung disaksikan Lurah Tanjung Ketapang Jimmy Elvino serta sejumlah LSM. Namun, pemusnahan barang bukti TI Apung tersebut justru mendapat kritikan dari LSM Komunitas Rakyat Miskin (Koramis). Pihaknya justru prihatin menyaksikan pemusnahan TI apung yang dilakukan Kejari Toboali. Pasalnya, tidak jauh dari lokasi pemusnahan terlihat jelas kepulan asap dari ratusan TI apung ilegal di perairan Payak Ubi Sukadamai. “Secara moral harusnya pihak kejaksaan malu melakukan pemusnahan lima unit TI apung ilegal ini, karena disatu sisi lainnya mereka menyaksikan pemandangan ratusan TI apung ilegal yang tengah beroperasi dan aktivitasnya terlihat jelas dari lokasi pemusnahan,” tutur Ketua Koramis Basel, Deisya Raga Hidayat kepada wartawan. Lelaki yang kerap disapa Sar ini juga menilai, pemusnahan TI apung itu justru menuai cibiran dari publik. Bahkan, menambah citra buruk pihak penegak hukum di Negeri Junjung Besaoh Basel. “Pemusnahan ini justru semakin membuka mata masyrakat Basel betapa buruknya hukum di daerah ini, kenapa saya katakan demikian, karena masyarakat akan bertanya-tanya kenapa hanya lima unit ini yang ditangkap dan diproses. Sedangkan ratusan unit TI apung ilegal terlihat jelas beroperasi secara terang-terangan. Artinya jelas sekali kalau penegak hukum di daerah ini tidak adil dan tebang pilih dalam menegakkan hukum,” tukas Sar.(ton) Yayan Tewas Tabrak Truk Sampah KORAN BABEL -- Sofyan Fadli alias Yayan, tewas setelah sepeda motor Yamaha Jupiter yang dikendarainya menabrak truk sampah yang sedang berhenti di rusa Jalan By Pass Koba menuju ke Perkantoran Pemkab Bangka Tengah, Rabu (17/6) sekitar pukul 11.15 WIB. Informasi yang didapat wartawan, peristiwa itu bermula ketika truk sampah yang dikemudikan David berhenti di salah satu rumah warga di Jalan By Pass Koba untuk memungut sampah. Saat David sedang memungut sampah, tiba-tiba sebuah sepeda motor menabrak truknya dari arah belakang. David pun kaget bukan kepalang dan melihat si pengendara sepeda motor yang tak lain Yayan, tergeletak tak jauh dari truknya. David bersama warga sekitar berusaha memberikan pertolongan kepada Yayan, mereka membawanya ke RSUD Bateng. Namun nyawa Yayan tak tertolong lagi, Yayan mengeluarkan darah di bagian kepala dan mengalami patah leher. Plh Kasat Lantas AKP Djadiman Sihotang seizin Kapolres Bateng, AKBP Roy Ardhya Candra membenarkan peristiwa itu. Pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa satu unit dum truk serta satu unit sepeda motor. “Kamipun sudah melakukan olah TKP,” imbuh AKP Djadiman kepada wartawan. Menurut AKP Djadiman, kerugian material akibat kejadian ini sebesar Rp 200 ribu karena sepeda motor Yayan mengalami kerusakan. Sementara truk sampah tidak mengalami kerusakan apapun. “Sementara waktu kami tengah melakukan pendalaman, David sedang kita mintai keterangan lebih lanjut. Kalau dalam penyidikannya David melanggar Pasal 310 UU RI Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ, maka dia akan diancam hukuman penjara lebih dari lima tahun,” tukas AKP Djadiman.(ron) MAYAT TANPA KEPALA -- Warga Kepulauan Pongok, Rabu (17/6) pagi dikagetkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa kepala di bibir pantai Teluk Guyung Padang Baru Desa Pongok. Setelah diotopsi mayat tersebut dikuburkan di Desa Pongok, lantaran telah menebarkan bau busuk dan sebagian anggota tubuh sudah tak lengkap lagi.(koranbabel/astoni) KORAN BABEL -- Warga Kepulauan Pongok, Rabu (17/6) digegerkan dengan penemuan sosok mayat tanpa kepala yang mengapung di bibir Pantai Teluk Guyung Padang Baru Desa Pongok. Kadus Padang Baru, Zainal mengatakan mayat tanpa kepala tersebut pertama kali ditemukan Andre (42) sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika itu Andre hendak mengangkat jaring yang Ia tebar di bibir pantai Teluk Guyung. Namun, dirinya melihat sosok benda yang mengapung tak jauh dari bibir pantai. Penasaran, Andre pun mendekati benda tersebut dan ternyata benda yang mengapung tersebut adalah sosok manusia tanpa kepala. Kondisi mayatpun sudah rusak dan berbau. “Mayat tak dikenal dan sama sekali tanpa identitas, namun diperkirakan jenis kelamin laki-laki umur sekitar 40 tahun memakai celana levis dan baju kaos,” kata Zainal. Menurut Zainal di desa setempat tidak ada warga yang melaporkan telah kehilangan keluarganya, “hingga siang ini tidak ada warga yang kehilangan keluarga, bahkan sudah diinfokan ke tingkat Desa Pongok maupun Desa Celagen dan belum ada laporan ada warga yang hilang. Jadi kesimpulan sementara bahwa mayat tersebut dari luar dan terbawa arus dan terdampar di Teluk Guyung Desa Pongok,” tutur Zainal. Sementara Kasat Polair Polres Basel, Iptu Daniel H Tampubolon membenarkan penemuan sosok mayat tanpa kepala di Teluk Guyung Desa Pongok. Iptu Daniel mengatakan mayat tersebut telah diamankan dan dilakukan otopsi oleh pihak Puskesmas Pongok. Namun, pihak puskesmas belum bisa memastikan penyebab kematian sosok mayat tanpa kepala dan tanpa identitas tersebut. “Untuk penyebab kematian belum bisa disimpulkan karena kondisi mayat sudah membusuk akibat terendam air yang sudah cukup lama seh    dimakan binatang, tidak hanya itu mayat juga tanpa kepala, jari-jari kaki dan jari tangan sudah hilang,” tutur Iptu Daniel. “Karena mayat sudah dalam keadaan membusuk, Sat Polair, Polsek Lepong, Kades, dan pihak Puskesmas Pongok menguburkannya di Pulau Pongok,” tukas Iptu Daniel. Harum Histeris Harum (43) warga Dusun Serandang Desa Baturusa Kecamatan Merawang kaget dan histeris setelah melihat suaminya tewas bersimbah darah di samping grasi mobil, Rabu (17/6) sekitar pukul 16.00 WIB. Padahal ketika ditinggal ke toko, sang suami Mat Jadum alias Mamat, masih sehat dan sedang duduk di teras rumah sendirian. Teriakan dan tangisan Harum membuat warga sekitar kaget dan berhamburan menujunya. Sebagian warga yang mengetahui Mamat tewas langsung melapor ke Polsek Merawang. Tak lama kemudian tim    Polsek Merawang dan tenaga medis Puskesmas Merawang tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana SIK melalui Kapolsek Merawang AKP Tau    warga Dusun Serandang Desa Baturusa yang ditemukan dalam kondisi tewas dan diduga sebagai korban pembunuhan. Mamat merupakan warga Talang Nangka OKI, Sumsel dan kesehariannya bekerja sebagai buruh TI. Mamat mengalami luka bacokan senjata tajam di kepala, dada dan punggung. “Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi, untuk mengetahui apa penyebab kematian korban, siapa pelaku pembunuhan dan juga jenis senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban, karena di TKP kita menemukan barang bukti       formasia pembunuhan cepat tersebar dan warga pun berduyun-duyun mendatangi kediaman Harum. Tampak pula darah berceceran di samping rumah dan garasi mobil. Setelah selesai dilakukan     jenazah langsung dititipkan ke kamar jenazah RSUD Sungailiat.(ton/ron) Nelayan Temukan Mayat Tanpa Kepala

3 Publizr Home


You need flash player to view this online publication