3

G VERNMENT 3 RABU 10 JUNI 2015 Distribusi Kebutuhan Pokok Terhambat di Pelabuhan KORAN BABEL -- Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kepulauan Babel, Budiman Ginting menyebutkan bahwa kebutuhan pokok di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 80 persen bergantung dari kiriman luar daerah. Sisa 20 persen merupakan hasil tani dari dalam daerah seperti tanaman terong dan cabai serta golongan hewan seperti sapi dan ayam. Budiman menekankan fokus Pemerintah Daerah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok dengan upaya memperlancar distribusi logistik dan monitoring harga di pasaran. Terdapat empat kebutuhan pokok yang mengalami peningkatan permintaan jelang Puasa dan Idul Fitri yakni beras, daging, bawang merah, dan cabai. Rapat koordinasi di Kantor Gubernur Babel kemarin, membahas penanganan pangan jelang Puasa salah satunya menghadirkan Haji Awi sebagai distributor bawang merah dan cabai keriting. “Hambatannya ada di pelabuhan, pelabuhan Pangkalbalam lancar namun yang parah ada di Tanjung Api-Api yang mengutamakan mobil pribadi daripada sayuran. Ada banyak juga yang belum mengetahui jenis bawang dari luar negeri seperti bawang Malaysia, Birma atau Thailand. Kebanyakan tau bawang Jawa atau bawang Brebes. Bawang Brebes punya waktu kekeringan diatas 10 hari,” ungkap Haji Awi, Selasa (9/6). Haji Awi menambahkan bahwa saat ini harga bawang luar negeri berkisar Rp.16.000-Rp.22.000/kg. Bawang Brebes atau dikenal dengan bawang Jawa sekitar Rp.26.000-Rp.27.000 namun ekspedisi (perusahaan jasa pengiriman-red) dari Jakarta meningkatkan harga menjadi Rp.45.000. “Harapan kami gak ada hambatan di pelabuhan Pangkalbalam, pasang surut barang gak kebongkar harga juga melonjak, harga di pasar kacau karena faktor alam,” tambahnya. Berbeda dengan bawang merah, harga cabai keriting justru dinilai lebih stabil. Menanggapi keluhan ini, dalam rapat koordinasi Budiman Ginting mengungkapkan bahwa pendorong potensi in     kencang atau ombak besar yang menghambat distribusi logistik. Melemahnya nilai tukar rupiah yang berada di level Rp.13.300 per dollar, juga menjadi pendorong naiknya harga apabila terdapat kebutuhan barang baku dari luar negeri. (dhi) KORAN BABEL -- Pembahasan Anggaran Perubahan APBD tahun 2015 di DPRD Bangka, Selasa (9/6) kemarin sempat memanas. Anggota DPRD Drs H Usnen bahkan berang, karena persoalan-persoalan di APBD induk yang dilaksanakan para SKPD banyak tidak tuntas. Sementara pihak Badan Anggaran Pemkab Bangka terus mendesak agar menuntaskan pembahasan RAPBD Perubahan. “Terus terang pembahasan anggaran ini terlalu dipaksakan dan terburu-buru. Apalagi kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh para SKPD di anggaran induk, namun kenyataannya banyak tidak dilaksanakan. Ada apa dibalik ini semua?. Kemudian dana juga sudah ada, namun juga tidak ada kegiatan,”ujar Usnen, politisi Fraksi PDI-Perjuangan. Dijelaskan Usnen, bahwa antara panitia anggaran Pemkab dan Dewan sudah sepakat dan berkomitmen pembahasan APBD tahun 2015 dipercepat. Namun, Usnen kembali memRapat Pembahasan APBD Perubahan Memanas Usnen Soroti Kinerja SKPD Yang Tidak Melaksanakan Kegiatan Bupati Diminta Ganti Kepala Dinas pertanyakan kegiatan SKPD di anggaran induk, “Apa yang mau dibahas di APBD Perubahan kalau para SKPD pun di anggaran induk tidak melaksanakan kegiatan. Kita mau membahas secara serius , sementara pekerjan rumah yang ada di APBD induk belum dilaksanakan oleh para SKPD,” tegasnya. Ditambahkan Usnen, jika pembahasan APBD 2015 ini dilakukan secara cepat, tentunya pada bulan Nopember 2014 sudah disepakati dan agar pelaksanaan bulan Januari dan paling lambat bulan Februari. Sehingga kita cepat membahas anggaran perubahan. “Buat apa kita percepat, kalau pada akhirnya tidak dilaksanakan oleh para SKPD. Ini sebenarnya peringatan keras bagi Bupati, agar lebih selektif menempatkan orang-orang yang duduk menjabat Kepala Dinas. Hal ini perlu kita luruskan karena jangan sampai DPRD yang disalahkan,” pungkasnya. “Buat apa kita percepat, kalau pada akhirnya tidak dilaksanakan oleh para SKPD. Ini sebenarnya peringatan keras bagi Bupati, agar lebih selektif menempatkan orang-orang yang duduk menjabat Kepala Dinas.” Pimpinan rapat pembahasan APBD Perubahan, Rendra Basri juga berharap agar Bupati dalam menempatkan Kepala Dinas teliti dan tidak asal tunjuk sembarang orang. Karena berdasarkan penilaian di tingkatan Dewan, banyak Kepala Dinas yang sepertinya tidak dapat menjalankan kerja dengan baik. “Hal itu dapat terlihat tahun ini, kita tidak dapat WTP. Kalau begini terus, dan tidak ada perubahan. Aturannya Bupati harus segera mengganti Kepala Dinas yang dirasa memang tidak dapat bekerja,” tegas Rendra Basri. (tom) RM Mardini Kembali Juarai LMSI Beltim KORAN BABEL -- Rumah Makan (RM) Mardini Kecamatan Manggar kembali menjadi Juara Pertama Lomba Masak Serba Ikan (LMSI) Tingkat Profesional Kabupaten Belitung Timur (Beltim) tahun 2015, yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Beltim. Acara yang berlangsung di Pantai Nyiur Melambai Desa Lalang Kecamatan Manggar, (9/7) ini diikuti oleh 8 tim dari rumah makan dan ahli masak dari seluruh Kabupaten Beltim. Dengan menyajikan menu masakan seperti, Stemik Ikan Kerapu, Sus Burger Udang, Nugget Ikan Patin, Sup Kacang Merah Ikan Tenggiri, Puding Ikan Tenggiri, dan Yogourh, RM Mardini berhasil membuat juri LMSI terpukau dan berhak mendapatkan trophy, piagam serta uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta. RM Andini juga akan mewakili Kabupaten Beltim untuk mengikuti LMSI di tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ketua Juri LMSI, Linda Julistiani menjelaskan seluruh masakan peserta dinilai berdasarkan lima kriteria yakni, Cita Rasa, Penyajian, Kreat    Gizinya. Selain itu juri juga membagi nilai kedalam tiga kategoti menu masakan yakni, Menu Masakan Keluarga, Balita dan Kudapan, “Yang juara itu harus memenuhi semua kriteria tersebut. Karena nanti yang menjadi juara akan kita ikutkan dalam LMSI di tingkat yang lebih tinggi,” jelas Linda. Istri Bupati Beltim, Basuri T Purnama ini menilai RM Mardini memang layak dan pantas untuk menjadi juara, mengingat RM Mardini sudah pernah beberapa kali juara dan ikut LMSI di tingkat nasional, “Saya melihat yang juara ini ada proses pembelajaran. Sajian mereka dari tahun ke tahun lebih bagus dan meningkat,” puji Linda. Sejak ikut LMSI dari tahun 2013, RM Mardini terus meraih juara pertama. Pemilik RM Mardini, Susianti menyatakan untuk tahun depan mereka akan ‘gantung kuali’ pada LMSI, “Kita memang hobi ikut lomba masak seperti ini. Namun mulai tahun depan kita ingin pensiun saja, kita gak enak terus-terusan menang,” ungkap Susi. “LMSI ini merupakan bagian dari Beltim Fish Festival dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Tahun 2015. Khusus tahun ini kita mengangkat tema Ikan Sebagai Sumber Gizi Pertama Pada 1000 hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Hal ini untuk menekankan pentingnya peningkatan nutrisi kepada anak-anak terutama pada masa tumbuh kembang otak dan pembangunan cetak biru kes     kata Ketua Beltim Fish Festival 2015, Mustofa. Dalam Beltim Fish Festival 2015 selain LMSI panitia juga menggelar Lomba Paduan Suara Gemarikan Tingkat tingkat Taman Kanak-Kanak se-Kabupaten Beltim, Bazar Produk Olahan Perikanan, Sosialisasi Gemarikan, Lomba menangkap Ikan Lele, dan Kontes Ikan Cupang Hias. “Tahun ini kita bekerjasama dengan DKP Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung untuk mengadakan LMSI tingkat Provinsi. Lomba ini akan kita gelar Kamis (11/6) Besok, dan akan diikuti oleh perwakilan dari berbagai Kabupaten/Kota yang ada di Babel,” ujar Mustofa. Pada LMSI kali ini, juara kedua dimenangkan RM Eka, dan Tim Jaya Handicraft di posisi ketiga. Sementara, LMSI tingkat PKK Kecamatan dimenangkan oleh PKK Kecamatan Dendang, diikuti Kelapa Kampit, Manggar dan PKK Kecamatan Damar di posisi paling buncit. (hms)

4 Publizr Home


You need flash player to view this online publication