7

BISNIS SENIN 6 JULI 2015 Pemda Jangan Hanya Andalkan Sektor Komoditas KORAN BABEL -- Pemerintah Pusat menyatakan daer - ah-daerah yang perekonomiannya ber g antung pada sektor komoditas tercatat mengalami perlambatan ekonomi yang lebih parah dibanding daerah lain pada Kalau ekonominya sangat bergantung kepada komoditas, dan ekspor dari komoditas tersebut, saya yakin ekonomi daerah akan naik turun. kuartal pertama tahun ini. “Wilayah-wilayah yang tergantung kepada komoditas, itulah yang mengalami perlambatan pertumbuhan yang besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua,” kata Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, dalam siaran pers, Minggu (5/7). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi daerah yang tidak bergantung pada sektor komoditas tercatat berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu daerah yang bersandar pada sektor jasa dan manufaktur. Untuk itu, Menkeu mendorong agar pemerintah daerah tidak bergantung pada sektor komoditas untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Bambang menuturkan harga    berpeluang mengganggu dan bahkan menggerus pertumbuhan ekonomi daerah. “Kalau ekonominya sangat bergantung kepada komoditas, dan ekspor dari komoditas tersebut, saya yakin ekonomi daerah akan naik turun,” ungkap Bambang. (bs) Tiket Bus Dijual Online? KORAN BABEL -- Kementerian Perhubungan segera memberlakukan kewajiban perusahaan otobus (PO) menjual tiket secara online setelah masa mudik-balik Idul Fitri mendatang. Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Eddi, aturan ini akan berlaku pertama kali untuk bus-bus kelas nonekonomi, “Karena segmen penumpangnya rata-rata sudah melek teknologi,” ujar Eddi, Sabtu (4/7). Dikatakannya, penerapan aturan itu tergantung kesepakatan antara pemerintah dan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Yang jelas, kata Eddi, dengan sistem tiket online, operator bus bisa mem    memangkas penumpukan penumpang di terminal, sekasudah menyatakan siap menjual tiket online. Mereka juga mengklaim sudah menyiapkan sistemnya, “Sudah seharusnya. Awalnya mungkin membebani operator, tapi ha     Ateng. ligus memberantas calo tiket, “Layanan bus selama ini tertinggal jauh dari kereta api dan pesawat,” lanjutnya. Para operator, ujar Eddi, sudah menginisiasi sistem penjualan tiket online. Sekretaris Jenderal Organda, Ateng Aryono, mengatakan saat ini 34 dari 100-an PO Salah satu operator yang sudah siap adalah PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Menurut Sekretaris Perusahaan Lorena, Andy Porman Tambunan, mereka sudah menguji penjualan tiket online pada beberapa trayek antarkota antarprovinsi (AKAP). Nantinya, kata dia, calon penumpang juga bisa membayar tiket dengan kartu debit atau kredit, “Kami akan menggandeng salah satu minimarket sebagai agen,” kata Andy. (tp) Ekonomi Lesu Optimisme Merosot KORAN BABEL -- Bank Indonesia menyatakan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang melemah. Dalam Survei Konsumen yang dirilis Bank Indonesia, hal tersebut terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Juni 2015 yang tercatat 122,4 turun 0,5 poin dari 122,9 pada bulan sebelumnya. Pelemahan IEK bulan Juni 2015 terutama disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja enam bulan mendatang sebesar 1,6 poin dan indeks penghasilan enam bulan mendatang sebesar 0,8 poin. “Adanya kekhawatiran konsumen terhadap berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada enam bulan mendatang menyebabkan konsumen tidak seoptimis bulan sebelumnya dalam memperkirakan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan pada enam bulan mendatang,” tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Minggu (5/7). Di sisi lain, semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Adanya kekhawatiran konsumen terhadap berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada enam bulan mendatang menyebabkan konsumen tidak seoptimis bulan sebelumnya.    si yang terkendali menambah optimisme konsumen dalam melakukan kegiatan usaha enam bulan mendatang. Secara regional, lanjutnya, pelemahan IEK terjadi di 10 kota dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Banjarmasin sebesar -16 poin dan Palembang sebesar -15,6 poin. Sementara itu, berdasarkan tingkat pengeluaran, penurunan IEK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan dan Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan. BI juga mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen pada Juni 2015 melemah dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun masih dalam level optimis. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni tercatat sebesat 111,3 atau turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya. “Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun sebesar 2,3 poin dan 0,5 poin dari bulans ebelumnya,” tulis BI. Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga semakin menurun pada September 2015. Indikasinya dari Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan mendatang yang turun 11,9 poin dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 162,0. “Penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok sandang,” lanjut BI. (bs/mur) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication