7

BISNIS SENIN 29 JUNI 2015 Tops Baby, Raja Murah Perlengakapan Bayi dan Anak Babel ‘Kecipratan’ 33 Rencana Pembangunan Infrastruktur Dari Pusat KORAN BABEL -- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM) memaparkan ada 33 rencana pembangunan infrastruktur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Rincian proyek infrastruktur tersebut yakni enam proyek sektor ketenagalistrikan, dua proyek sektor perhubungan udara, lima proyek sektor ASDP, dua proyek sektor telekomunikasi dan informatika, dua proyek sektor sumber daya air, enam proyek sektor jalan, dan 10 proyek sektor perhubungan laut. KORAN BABEL -- Kini hadir di Pangkalpinang, Tops Baby toko yang menjual semua kebutuhan perlengkapan bayi dan anak termurah yang belokasi di Jalan Depati Amir (Jl. Mentok), Blok B No. 1 Pangkalpinang. Dapatkan diskon semua item sebesar 5-20 persen dalam rangka special bulan Ramadhan sekaligus menyambut kehadiran pusat perlengkapan bayi dan anak yang baru buka selama tiga hari ini. Tops Baby menjual underwear (pakaian dalam) dan kebutuhan perlengkapan bayi berkualitas dan selalu mengikuti trend fashion terbaru. Mengusung jargon “Raja Murah”, Tops Baby menyediakan berbegai merek ternama seperti Little Queen, Pigeon, Baby Tops, Baby Scot, Tara, Imayo, Pliko, Family, Baby World, Chekido, Melati Baby PukuPuku, Cusson, Kiddy, Nishikawa, Bib, Twins, Chintaka, dan Tiap semingu 2 kali kita ambil stok baru dari pabrikan Bandung dan Jakarta, jadi fashion pakaian anak di Tops Baby memang update.” Golden Bear. Pengelola Tops Baby, Dedi mengatakan sesuai pemilihan nama “Tops”, Tops Baby senantiasa mengikuti perkembangan trend untuk gaya berpenampilan serta kenyamanan untuk bayi dan anak-anak. “Di sini kita sediakan perlengkapan bayi dari usia New Born (baru lahir) sampai pakaian anak usia 8 tahun. Bila dibanding kompetitor lain, kebutuhan bayi dan anak di Tops Baby lebih murah 20-30 persen karena di sini menjual eceran dengan harga grosir,” ungkap Dedi. Ia pun menambahkan bahwa barang-barang kebutuhan bayi dan anak 70 persen diantaranya berasal langsung dari pabrikan Bandung dan Jakarta. “Tiap semingu 2 kali kita ambil stok baru dari pabrikan Bandung dan Jakarta, jadi fashion pakaian anak di Tops Baby memang update. Kita juga punya baju impor yang cocok buat dikenakan anakanak saat lebaran seperti merk Raku-Raku, Smile, La Petite untuk umur setahun sampai enam tahun,” jelasnya Tops Baby hadir di lokasi strategis kota Pangkalpinang. Nantikan pula kehadiran Tops Baby di Toboali. (Pros.Adv/ dhi) ing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi tersebut, terhitung sejak 2012-2014 selalu meningkat. Realisasi investasi 2012 tercatat Rp1,06 triliun, pada 2013 Rp1,67 triliun, serta realisasi di 2014 sebesar Rp1,73 triliun. Menurut Kepala BKPM, Franky Sibarani, Kepulauan Bangka Belitung menjadi bagian Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 6 bersama dengan Jambi dan Palembang. Menurut data BKPM, Realisasi Penanaman Modal As“Kawasan Tanjung Kelayang di provinsi tersebut termasuk dalam pengembangan KSPN dan akan diusulkan ke Kementerian Pariwisata menjadi salah satu dari 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata,” jelas Franky, seperti dilaporkan Metrotvnews, Minggu (28/6). (nas) Koperasi Ditargetkan Sejajar Dengan BUMN KORAN BABEL -- Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menargetkan dalam waktu minimal lima tahun ke depan, koperasi di Indonesia bisa sejajar dengan perusahaan BUMN, “Minimal lima tahun saya menjabat, sekarang embrionya sudah ada kan,” kata AAGN Puspayoga, Minggu (28/6). Kementerian Koperasi dan UKM telah mengembangkan beragam program yang memungkinkan target itu bisa terwujud. Sejumlah program pendukung penguatan koperasi yang dikembangkan di antaranya penyusunan database koperasi dan memangkas bunga KUR. Terkait perlu tidaknya bank koperasi, Menteri Puspayoga menilai Indonesia tidak memerlukan lebih banyak lembaga namun hanya perlu mengoptimalkan yang sudah ada, misalnya cukup dengan memangkas suku bunga KUR. “Saya pikir kalau ini dioptimalkan tidak perlu lagi bank koperasi. Kalau sudah dioptimalkan mengapa banyak membuat lembaga lagi. Yang penting, berani tidak bank itu memberi sembilan persen tahun depan,” ungkapnya. Selain itu ada tiga proyek “kredit usaha produktif” yang saat ini telah berjalan di Kudus, Jawa Tengah, dan sedang diupayakan agar bisa diterapkan juga di kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. Di samping itu, Kementerian juga mengembangkan program Izin Usaha Mikro Kecil, akta notaris gratis, dan hak cipta yang gratis bagi KUMKM. Puspayoga optimistis koperasi di Indonesia bisa besar karena banyak koperasi yang telah menjadi badan usaha dan mampu bersaing dengan pelaku usaha lain. (nas) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication