7

BISNIS RABU 24 JUNI 2015 Yamaha Upgrade Byson Berteknologi Injection KORAN BABEL -- Line up baru pada konsep NakedVolution Yamaha hadir memperkuat segmen sport. All New Byson Fuel Injection, “Ini Jalan Pemberani”, upgrade terkini Byson berteknologi injeksi dengan tampilan yang makin agresif maskulin. NakedVolution, revolusi sport Yamaha untuk semua biker sebagai penguasa jalanan. Yang jadi bagian di dalamnya berderet MT World Series di kategori premium naked bike dimana di Indonesia sudah sebagai motor touring penjelajah yang menggambarkan kekuatan, maskulinitas dan mengangkat ego lelaki. Sebagai motor maskulin agresif, tampak d i - datangkan motor CBU MT-09 dan memproduksi sendiri MT-25 yang pertama kali di dunia diperlihatkan di Indonesia. Standard naked bike menjagokan New V-Ixion Advance dan paling fresh All New Byson Fuel Injection 150cc yang juga sudah mengaplikasikan standard emisi Euro 3, resmi diluncurkan di Jakarta, Kamis (18/6) lalu. ”Byson motor sport populer Yamaha yang lahir perdana di Indonesia tahun 2010 dengan mesin karburator dan merupakan turunan dari Yamaha FZ Series. Setelah mengalami beberapa kali facelift, sampai akhirnya di tahun 2015 ini lahir baru dengan keunggulan Aggressive Muscular Design, Aggressive Performance, Aggressive DNA Cruiser. Kumpulan sport naked bike Yamaha baru makin lengkap, konsumen makin senang,” tutur Mohammad Masykur, Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing dalam keterangan tertulis yang diterima KORAN BABEL, Senin (22/6). All New Byson Fuel Injection     ting edge yang menghasilkan tampilan motor berlekuk tajam dan maskulin, wild strong appearance. Desain itu berkaitan erat dengan karakter All New Byson Fuel Injection sebagai “The Most Aggressive Muscular Cruiser”. Disebut cruiser dalam pengertian tujuan penggunaannya terpasbelakang mulai dari desain barunya “Aggressive Muscular Design” mulai dari bagian depan dengan head lamp agresif desain mul  halogen menghasilkan cahaya lebih terang, fuel tank & air shroud. Di bagian belakang ang lampu lebih tajam, jok terpisah dan knalpot maskulin yang lebih compact dengan dimensi yang pendek. Sistem Fuel Injection yang diaplikasikan pada Byson membuatnya memiliki “Aggressive Performance”, motor lebih cepat tapi konsumsi bahan bakarnya lebih irit, dan semakin irit lagi dengan Eco Indicator yang terpasang pada speedometer. Performa seperti itu juga didukung beratnya yang lebih ringan 3 kg. Lalu “Aggressive DNA Cruiser” Byson ini dibentuk oleh rangkanya yang lebih kuat, stang lebih lebar dan ban tubeless lebih lebar ukurannya ban depan 100/80 dan ban belakang 130/70, sehingga handling motor lincah dan stabil. Cocok untuk perjalanan jauh tetap nyaman. Striping barunya pun mewakili macho-nya lelaki dengan logo tengkorak yang identik dengan Byson dan berdasarkan karakter dasarnya. Logo tengkorak dibuat lebih agresif, terdapat pada sisi kanan dan kiri tangki. Buat konsumen Indonesia yang sudah menantikan perubahan pada motor kesayangannya ini termasuk komunitas setianya, Yamaha menyediakan tiga warna All New Byson Fuel Injection yaitu Black Fighter, Red Combat, Silver Bold. Harga All New Byson Fuel Injection Rp 21.650.000 on the road Jakarta. (Pros.Adv) Lada Diminati Tapi Kurang Suplai Panen Lada Bangka Diprediksi 10 Ribu Ton Permintaan Ekspor Dunia 100 Ribu Ton KORAN BABEL -- Tingginya harga Lada (Sahang) yang mencapai Rp180.000 per kilogram ternyata belum dapat dinikmati maksimal oleh eksportir. Meski permintaan cukup tinggi namun suplai Lada dari Bangka justru menipis. Salah satu eksportir Lada yang berlokasi di Jalan Koba kota Pangkalpinang, Hendri mengatakan bahwa dari pengalaman sebelumnya, ia dapat mengirim 1 kontainer atau seberat 15 ton Lada. Namun terhitung sejak tiga bulan terakhir, ia mengaku susah mendapatkan stok Lada. “Sekarang lima ton aja sudah susah, barang sedikit, panen besar baru ada di bulan Agustus dan ada panen kecil di bulan Desember dan Januari. Kalau sekarang dak de barang,” ungkap Hendri yang mengekspor Lada Bangka ke negara tujuan Singapura dan Malaysia. Menurutnya, Lada Bangka disukai di luar negeri karena aromanya lebih wangi dan rasa yang lebih pedas. KORAN BABEL, Senin (22/6) kemarin kemudian menyambangi Ketua Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada Putih (BP3L) Babel, Zainal    wa banyak eksportir yang batal melakukan pengiriman akibat keterbatasan ketersediaan Lada. Zainal menyebutkan beberapa faktor selain keterbatasan lahan pasca penambangan timah, petani juga menjadi salah satu faktor kelangkaan Lada, “Para petani mulai pinter menahan Lada tidak sekaligus tapi dijual secara bertahap. Kebetulan ini dekat masa lebaran, mudah-mudahan orang yang di kampung butuh duit dan melepaskan stok yang ada. Sehabis lebaran nanti barulah mulai panen, semoga harganya lancar,” ungkap Zainal. Diprediksi panen Lada baru dilakukan di bulan Juli dan Agustus. Meski ketersediaan Lada menipis, namun Zainal mengingatkan petani harus menjaga kualitas Lada Bangka yang telah dipatenkan menjadi Muntok White Pepper    “Pada masa lalu menanam Lada rugi, namun kini harga efektif dengan nilai jual yang tinggi. Jual sekilo saja sudah dapat menikmati, kini tinggal melanjutkan kenikmatannya saja. Suasana ekonomi kini melemah pasca timah, menurut hemat saya Lada sebagai satu-satunya komoditi pasca timah yang baik,” tambahnya. Lanjutnya, meningkatnya harga Lada merupakan break event, permintaan ekspor dunia minimal 100 ribu ton. Indonesia sendiri baru menyuplai 5 persen dari kebutuhan Lada dunia. Padahal dulu Bangka sempat tercatat menyumbang 80 persen untuk konsumsi dunia. Sehektar Dapat Rp400 Juta Kejayaan Lada secara bertahap mulai bangkit, walau total produksi kini tidak memungkinkan akibat lahan yang kian menyusut untuk perkebunan sawit, “Namun sekarang gak perlu lah lahan yang luas, yang penting petani fokus saja pada kualitas Lada. Satu hektar saja sudah menghasilkan 3 ton dengan harga sekarang income per bulannya bisa mencapai Rp400 juta,” terangnya. Saat ini, tambah Zainal, area penanaman Lada paling banyak di daerah Bangka Tengah dan Bangka Selatan dengan persentase 70-80 persen merupakan tanaman rakyat dengan total area lahan penanaman Lada diperkirakan kurang dari 10 hektar di Bangka. Meski demiki    hasil panen Lada di tahun 2015 hingga 2016 mencapai 10.000 ton. Sebelumnya di tahun 2014 lalu berkisar seberat 8.000 ton. Luas perkebunan Lada Putih di Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2013 mencapai 42.907 hektar atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya 36.489 hektar. Wilayah perkebunan Lada Putih di Bangka Belitung tersebar di beberapa kabupaten. Wilayah perkebunan Lada Putih tersebar di Kabupaten Bangka Selatan 21.651 hektar, Bangka dengan luas lahan 3.549, Kabupaten Bangka Barat dengan luar 4.635 hektar, Kabupaten Bangka Tengah dengan luas 2.528 hektar, Kabupaten Belitung dengan luas 7.131 hektar dan Kabupaten Belitung Timur dengan luas 3.414 hektar. “Harapan kami, apabila ada tanah-tanah milik pemerintah dijadikan tanah pinjaman untuk penanaman Lada. Dalam rangka meningkatkan produksi dan kebutuhan luar negeri,” tukasnya. (dhi) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication