4

4 G VERNMENT KAMIS 2 JULI 2015 Didit: Jangan Menjual Atas Kepentingan Rakyat Polemik Bagi-bagi Jatah Saham di Eks Koba Tin KORAN BABEL -Pasca diserahkannya 40 persen saham PT Timah terhadap rencana pengengelolahan eks PT Koba Tin kepada pemerintah daerah provinsi, idealnya dapat lebih mempercepat pelaksanaan terhadap eks PT Koba Tin dioperasikan kembali. Akan tetapi, persoalan baru kini muncul, terutama terkait keinginan Pemkab Bangka tengah yang meminta jatah 50 persen saham tersebut. Hal ini dikhawatirkan akan memperhambat niat pemerintah pusat untuk segera mengoperasikan kembali eks PT Koba Tin yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah. “Untuk itu, tolong agar pemerintah daerah dapat bijaksana dalam permasalahan ini dan jangan berebut dulu masalahan pembagian saham. Baik itu pemerintah provinsi, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Selatan agar duduk satu meja, karena semakin tidak ada kesepakatan atas permasalahan pembagian saham ini, akan memperhambat niat baik pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Didit Srigusjaya kepada wartawan, Rabu (1/7) kemarin. Didit mengingkatkan, bahwa kondisi perekonomian masyarakat kini sudah terpuruk akibat PT Koba Tin tidak diperpanjang lagi kontrak karyanya. Dan ini membuat tingkat daya beli masyarakat dratis menurun. “Jika pemerintah ingin membantu bangkitnya kembali ekonomi masyarakat setempat dan membuka lowongan kerja kembali bagi masyarakat, seharusnya eks PT Koba Tin segera dioperasikan kembaSMP Stania Tambah Satu Rombongan Belajar Kuota Siswa Baru Bateng 9.936 Orang KORAN BABEL -- Meskipun berstatus sekolah swasta, SMP Stania Koba masih diminati banyak siswa. Di tahun ajaran 2015/2016 ini SMP Stania menambah 1 Rombongan Belajar (Rombel) menjadi 3, padahal tahun sebelumnya hanya 2 rombel. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Dindik) Bangka Tengah (Bateng), Paisal,M.Pd mengatakan, kuota daya tampung penerima peserta didik baru jenjang SD,SMP dan SMA sederajat kabupaten Bateng tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 276 rombel. Angka tersebut terdiri dari dari 137 kuota rombel jenjang SD, 75 Rombel SMP dan 64 rombel SMA. “Kuota rombel tahun ini kenaikannya tidak terlalu sig    beberapa sekolah menambah satu rombel. Salah satunya SMP stania, tahun kemarin hanya menerima 2 rombel namun ditahun ini mereka bertambah 1 rombel menjadi 3 rombel,” kata Paisal kepada KORAN BABEL, Selasa (30/6). Untuk kuota jumlah siswa diterima sebanyak 9.936 orang, mereka terdiri dari 4.932 siswa jenjang SD, 2.700 siswa jenjang SMP, 2.304 siswa jenjang SMA sederajat, “Semua siswa siswi ini tersebar di 179 sekolah se Bateng, yakni 93 SD, 75 SMP dan 11 SMA/SMK,” katanya. Menurut dia, kuota ini sudah menyesuaikan dengan angka kelulusan siswa/i setiap jenjang se Bateng, setiap sekolah tidak ada yang kekurangan siswa ataupun berebutan kuota, “Sejauh ini tidak ada masalah kuota, semua siswa/i telah diterima ke sekolah yang diinginkannya masing-masing,” ulasnya. Mengenai kuota terbanyak dari 6 kecamatan se Bateng, paisal mengungkapkan terdapat di kecamatan Sungai Selan dan Koba yakni sebanyak 2.196 pelajar. Lalu kecamatan Pangkalan Baru sebanyak 1.764 pelajar, kecamatan Simpang Katis sebanyak 1.404 pelajar, Lubuk Besar 1.368 pelajar dan kecamatan Namang sebanyak 936 pelajar. “Kecamatan Koba dan Sungai Selan paling banyak kuota penerimaan siswa/inya karena jumlah pelajar yang lulus banyak, kemudian angka partisipasi sekolah juga tinggi,” ujarnya. Untuk hari pertama tahun pelajaran 2015/2016 bagi siswa/i SD,SMP dan SMA sederajat jatuh pada tanggal 27 Juli 2015, selanjutnya tanggal 27 hingga 29 Juli 2015 merupakan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa tingkat VII jenjang SMP sederajat dan tingkat X jenjang SMA sederajat, “Tanggal 1 hingga 3 Juli 2015, mereka yang dinyatakan lulus oleh pihak SMA sederajat melakukan pendaftaran ulang,” ungkapnya. Sementara untuk jenjang SD dan SMP pengesahan peserta yang diterima oleh sekolah jatuh pada tanggal 2 Juli 2015, lalu 3 - 4 Juli 2015 jadwal pengumuman calon peserta didik yang diterima dan 6 hingga 25 Juli 2015 pendaftaran ulang, “Untuk jadwal hari pertama tahun pelajaran 2015/2016 semua jenjang sekolah jatuh pada tanggal 27 Juli 2015 secara serentak. Begitupun dengan jadwal MOSnya, jatuh pada tanggal 27 hingga 29 Juli 2015 mendatang,” pungkasnya. (ron) Safari Ramadhan, Wabup Pulang Kampung KORAN BABEL -Pulang kampung, itulah yang dilakukan Wakil Bupati Bangka, Rustamsyah ketika melakukan Safari Ramadhan di tanah kelahirannya, Belinyu, Senin (29/6) tepatnya di Masjid Miftahurrahmah, Air Jukung, Belinyu. Wabup Bangka dalam kegiatan Safari Ramadhan tersebut juga didampingi Asisten Administrasi Umum, Surtam, Staf ahli bupati bidang Pembangunan, H.A Safran, Camat Belinyu, Bagian Humas, PDE, dan Santel, serta perwakilan SKPD lainnya. Pada kegiatan tersebut, Rustamsyah bersama rombongan dan masyarakat serta penceramah Ustad Mashuri melakukan berbuka puasa bersama, Sholat Magrib, dan makan malam di rumah dinas Camat Belinyu untuk kemudian melakukan sholat Isya dan taraweh di Masjid Miftahurrahmah. Wakil Bupati Bangka, Rustamsyah dalam sambutannya mengatakan, kekuatan suatu pemerintahan adalah bersatunya umaroh (pemimpin-red) dengan ulama sehingga segala permasalahan bisa dicarikan solusinya secara bersama-sama dalam hal kemaslahatan umat, “Dalam kegiatan ini kita juga memberikan bantuan kepada anak-anak yatim, kaum dhuafa sebagai bentuk kepedulian dan semoga bermanfaat,”ungkap Wabup Bangka. Selain itu juga, dengan perkembangan perekonomian yang sedang lesu ini, Wabup juga mengharapkan kesabaran harus ditingkatkan dalam menghadapai cobaan karena dengan kesabaran kemudian melakukan usaha yang terbaik maka kehidupan akan menjadi lebih baik lagi. ‘’Pemda Bangka melalui program Bupati dan Wakil Bupati menitikberatkan pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk menopang perekonomian. Untuk itulah, mulai sekarang tekunilah kembali pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk kehidupan lebih baik lagi,” harap Rustamsyah. Sementara itu, H. Sahril, Ketua Masjid Miftahurrahmah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kedatangan rombongan Wabup Bangka untuk melakukan safari ramadhan di Belinyu yang menunjukkan bukti kepedulian pemerintah kepada masyarakatnya, “Kita juga mengucapkan terima kasih atas bantuan kepada pengurus masjid, anak yatim dan kaum dhuafa,” tutur H. Sahril. (tom) “Pemerintah daerah, harus duduk satu meja untuk dalam pembagiaan saham ini, sehingga penantian masyarakat terhadap eks PT Koba Tin dapat dioperasikan kembali, bagi masyarakat itu lebih penting.” li, karena jantung ekonomi masyarakat Koba selama ini adalah PT Koba Tin. Bagi masyarakat, tidak mempermasalahkan pembagian saham yang terpenting adalah eks PT Koba Tin segera beroperasi. Ingat jangan sampai pemerintah daerah membuat kesalahan yang kedua kali, karena atas usulan pemerintah daerah Kabupaten Bangka Tengah lah PT Koba Tin tidak diperpanjang Kontrak Karyanya dan pada saat itu juga mendapat dukungan dari DPRD Kabupaten Bangka Tengah. Saya mengindikasikan, jika masalah pembagian saham menjadi rebutan,     untuk memberikan kemudahan kepada kelompok tertentu untuk menguasai lahan eks PT Koba Tin. Sehingga, mereka dengan leluasa melakukan kegiataan ilegal untuk mendapatkan keuntungan,” ungkapnya. Dijelaskannya, jika eks PT Koba Tin tidak sampai dioperasikan, maka tidak ada pengawasan terhadap lahan-lahan tersebut, “Berarti, yang dirugikan adalah masyarakat dan pemerintah, karena akibat aktivitas kegiataan ilegal tersebut, pemerintah tidak mendapatkan royalti dan hak-hak lainnya. Janganlah menjual atas nama kepentingan masyarakat. Masyarakat tidak bodoh lagi, karena masyarakat sudah dapat membedakan mana yang benar-benar berjuang untuk kepentingan masyarakat dan mana yang tidak. Cukup sudah masyarakat dijadikan alasan untuk mendapatkan kepentingan yang lainya,” ujarnya. “Dan pemerintah daerah harus kompak dalam menindaklanjuti niat baik pemerintah pusat untuk mengoperasikan kembali eks PT Koba Tin. Sekali lagi, jika ingin memperjuangan kepentingan masyarakat secara nyata dan bukan hanya manis dibibir saja. Pemerintah daerah, harus duduk satu meja untuk dalam pembagiaan saham ini, sehingga penantian masyarakat terhadap eks PT Koba Tin dapat dioperasikan kembali, bagi masyarakat itu lebih penting,” harapnya. (jar) APBD-P 2015 dan APBD Basel 2016 Terancam Terlambat KORAN BABEL -- Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Selatan tahun 2016 terancam terlambat. Hal itu dikarenakan Pemkab Basel saat ini belum menyampaikan draft Kebijakan Umum Anggaran Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2016 ke DPRD. “Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan belum menyampaikan ke DPRD draft Kebijakan Umum Anggaran plafond dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2016. Dan KUA PPAS perubahan 2015 saja belum selesai dan belum disampaikan,” ungkap Ketua Fraksi Gerindra Amanat Sejahtera ( F-GAS ) DPRD Basel, Samsir Patholmu’in, Rabu (1/7) kemarin. DPRD sendiri, ujar Samsir, sudah menjadwalkan pembahasan KUA PPAS dalam Banmus bulan Juni 2015, serta sudah disampaikan pada akhir Juni tanggal 29 Juni 2015. KUA PPAS tahun 2016 seharusnya sudah disampaikan pertengahan Juni, yakni tanggal 10 - 30 Juni 2015. “Dalam hal ini kami Fraksi GAS mengingatkan eksekutif agar taat terhadap jadwal tahapan proses pembangunan yang sudah merupakan tahapan proses pembangunan setiap tahunnya untuk menjaga kualitas dari proses perencanaan setiap tahunnya sebagaimana yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Taat aturan merupakan cerminan kualitas proses penyelenggaraan yang baik,” imbuh Samsir. Menurut Samsir, apabila satu tahapan proses pembangunan tidak dilakukan tepat waktu maka akan merembet kepada keterlambatan kepada tahapan proses pembangunan berikutnya. Keterlambatan pembahasan pertanggungan jawaban APBD 2014 akan berlanjut kepada keterlambatan pembahasan KUA PPAS perubahan 2015, APBDP tahun 2015, KUA PPAS Tahun 2016 dan APBD 2016. “Akhirnya akan menyebabkan keterlambatan penetapan APBD tahun 2016. Dan walaupun selesai tepat waktu pasti akan mempengaruhi kualitas Hasil penyusunan APBD 2016 karena berkurangnya waktu yang dibutuhkan dalam pembahasan dan pengambilan keputusan dilakukan karena dikejar deadline,” ujarnya. “Dan kami menghimbau agar pemerintah eksekutif agar taat aturan dengan melaksanakan proses tahapan penyusnan APBD sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekaligus untuk mengingatkan bahwa tahun anggaran 2016 ini semua alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) agar dilakukan dengan berdasarkan e-proposal/ proposal, karena Alokasi dana DAK hanya akan diberikan kepada daerah yang mengajukan dengan menggunakan proposal dan tentunya memenuhi syarat tehnis sebagaimana yang ada di Pendum DAK 2016,” imbuhnya. Sementara, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Basel mengatakan, terlambatnya penyampaian KUA PPAS Tahun 2016 dikarenakan belum selesainya KUA PPS perubahan 2015. “Saat ini masih dalam pembahasan TAPD (KUA PPAS APBD Perubahan 2015), karena permasalahannya Renja (rencana kerja) dan RKPD yang disusun Bapeda melebihi dari Pagu yang disepakati. Untuk itu harus disesuaikan dulu dengan Pagu,” ungkap Kepala Dinas DPPKAD Basel, Erwandy. Namun, kata Erwandy, Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) sudah mengimbau kepada Bapeda agar permasalahan tersebut segera selesai, supaya KUA PPAS bisa disampaikan ke DPRD paling lambat 10 Juli mendatang. (ton) Kisruh Lapak Pasar, Kepala Disperindag Angkat Bicara KORAN BABEL -- Kisruh persoalan yang muncul di pasar Kite yang baru diresmikan, seperti lapak-lapak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangan di lorong-lorong pasar, hingga jalan sempit dan juga kondisi pasar semrawut, mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Syafarudin. Menurutnya pihak Disperindag sudah berupaya terus melakukab penertiban agar pasar itu tertib, nyaman dan tidak bau. Namun persoalan yang muncul, bahwa para pedagang sendiri tidak mau peduli dengan kebersihan pasar, “Saya minta tolong mari kita jaga bersama-sama kebersihan pasar Kite yang baru diresmikan. Pedagang juga membantu untuk membuang sampah atau limbah pada tempat yang sudah ditentukan,” ungkap Syafarudin ketika ditemui, Rabu (1/7) di ruang kerjanya. Dijelaskannya, jika para pedagang itu juga ikut membantu menjaga kebersihan, maka kondisi pasar akan bersih. Tapi yang terjadi, ketika para petugas menertibkan pasar bersih dan ketika petugas kebersihan pergi, para pedagang membuang sampah sembarangan. Mungkin para pedagang sudah merasa membayar retribusi kebersihan di pasar. “Tapi sebenarnya persoalannya bukan itu, namun bagiamana para pedagang juga ikut peduli menjaga kebersihan. Saya pikir, kalau memang semua sama-sama peduli menjaga kebersihan pasar, baik itu petugas dan juga pedagang, maka otomatis kondisi pasar akan tertata dengan baik dan bersih,”paparnya. Ditambahkan Syafarudin, mengenai para pedagang kaki lima yang berjualan di loronglorong masuk pasar, akan kita tertibkan agar jangan mengganggu lalulintas para pembeli. Kita pun juga tidak melarang para pedagang berjualan di pasar Kite, tapi persoalannya diminta para pedagang untuk tetap mengikuti aturan. Dengan demikian pasar menjadi tertib dan tidak semrawut, ”Saya akan terus melakukan penertiban bersama Satpam Pasar Kite Sungailiat,” ujarnya. Menanggapi sewa lapak terlalu mahal. Syafarudin menjelaskan, bahwa semua sudah diukur dengan kemampuan para pedagang kaki lima, ”Saya juga mengerti kondisi ekonomi sekarang sedang morat-marit,” tuturnya. Syafarudin mengatakan, bahwa persoalan antara Satpam Pasar dengan petugas Satpol PP itu jelas lain, “Jadi kalau Satpol PP mau menugaskan ikut membantu penertiban di pasar Kite, aturannya Satpol PP harus mengikuti aturan kita. Kalau memang tidak mau mengikuti aturan, lebih baik tidak usah membantu menertibkan pasar,” pungkasnya. (tom)

5 Publizr Home


You need flash player to view this online publication