7

BISNIS RABU 17 JUNI 2015 Top Ten Product Bangka Go Internasional KADIN Indonesia Siap Bantu Permodalan, Pemasaran dan Perizinan September 2015, Pameran Ekonomi Kreatif di Amerika KORAN BABEL -- Designer terkemuka Dian Natalia berkeinginan merancang “Pagelaran Batik dan Kain Cual Bangka Belitung”. Selain bertujuan untuk mengangkat Kain Cual agar Go Internasional, kedatangan Dewan Pimpinan Pusat HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia), Gatot S.Prawiro Senin (15/6) di Novotel Pangkalpinang, guna mengumpulkan informasi mengenai Top Ten Product kekayaan budaya dan makanan khas daerah asli Bangka melalui pertemuan intens dengan Rijal selaku desainer klinik kemasan dan Zaldi perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel. Gatot S.Prawiro yang didampingi Penanggung Jawab “Pagelaran Batik dan Kain Cual Bangka Belitung” Andy Asmara menyampaikan, bahwa ide mengagas pagelaran fashion kain khas daerah asal Bangka berawal dari permintaan Konsulat Jenderal RI di New York, Amerika Serikat, Ghafur A Dharmaputera sebagai putera daerah asal Sungailiat. Pada pengalaman lalu, Dian Natalia sukses memperkenalkan batik asal Papua pada pamerannya di New York. Melihat kesuksesan ini, Konsulat Jenderal RI di New York ini menyampaikan keinginannya agar Kadin Pusat juga turut mengangkat unsur kekayaan tanah kelahirannya, Kepulauan Bangka Belitung di kacah internasional. Berdasarkan keingingan inilah, Gatot S saja yang dibutuhkan guna mendukung iklim bisnis di Pulau Bangka. “Dengan mengetahui potensi produk, kita baru bisa menentukan potensi buyer (pembeli) seperti apa. Kita sesuaikan produk unggulan sesuai keinginan atau kebutuhan pasar. Semisal kain Cual kita sesuaikan ketebalan kain sesuai iklim di luar negeri, produk ru,” ungkap Zaldy. “Harapannya adalah sebuah terobosan. Soal permodalan, pemasaran, dan perizinan yang sulit KADIN pusat beserta jajaran siap membantu.” makanan pun yang terpenting higienis dan jelas aman dikonsumsi,” ujar Gatot S Prawiro. Terkait dengan Top Ten Product, perbincangan tukar informasi ini direspon Zaldi yang secara ringkas memaparkan potensi Pulau Bangka yang dikelilingi perairan menjadikan Bangka kaya makanan khas daerah hasil olahan ikan seperti Kerupuk, Getas dan Kricu. Prawiro bersama rekan datang ke Pangkalpinang untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi apa saja yang patut direkomendasikan selain kain tradisional Bangka. “Kami juga ingin menggerakkan kekayaan yang dimiliki Bangka ini agar Go Internasional. Misi kami menjadi jembatan dunia usaha Bangka Belitung karena untuk membangun wilayah pintu gerbang yang perlu bersinergi yakni perdagangan yang membuat dan perindustrian yang menjual. Kami mengajak pelaku usaha di Bangka di bidang makanan, pakaian, dan tenun untuk bergabung,” tutur Andy Asmara. Selain mengumpulkan informasi seputar rekomendasi produk asli Bangka melalui staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pangkalpinang. Terlebih dahulu, KADIN telah melakukan silahturahmi dengan dinas terkait antara lain Walikota Pangkalpinang, M.Irwansyah, Bupati Bangka Ir.H.Tarmizi Saat dan Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya. Gatot menceritakan, melalui kesempatan beretemu dengan pemangku jabatan, dirinya sempat bertanya mengenai potensi serta fasilitas apa “Makanan khas daerah Bangka punya cita rasa yang tinggi karena menggunakan bahan baku dari ikan laut, selain itu ada pula hasil produk UMKM berupa sirup Jeruk Kunci. Jeruk Kunci di Bangka berbeda dengan daerah lainnya dinilai dari tingkat keasamannya karena tumbuh di tanah yang mengandung unsur logam tinggi. Ada pula kerajinan dari Gaharu, Bangka Tengah yang saat ini konsen untuk budidaya GahaMenerima info ini, Gatot pun kemudian meminta list (daftar) aneka Top Ten Product berikut produsennya. Pameran bertemakan “Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya melalui kerjasama Sister City” direncanakan terlaksana pada September 2015. Terdapat tiga ragam acara yang dibawakan yakni Fashion Show, Business Matching dan Pencanangan Sister City. Spesialnya, kali ini melalui KADIN pusat yang berperan sebagai “jembatan” Top Product Bangka akan diperkenalkan ke tiga kota besar di USA yakni New York, Washington DC, dan Los Angeles. Negara USA memiliki potensi besar untuk memperkenalkan kekayaan daerah karena merupakan ikon bisnis dan negara yang paling banyak memiliki perusahaan multinasional. Sedangkan business matching bermanfaat menghubungkan pelaku bisnis antara pemerintah dan investor serta pencanangan Sister City berupa penjajakan kerjasama di bidang pendidikan dan pengembangan kebudayaan. “Harapannya adalah sebuah terobosan. Soal permodalan, pemasaran, dan perizinan yang sulit KADIN pusat beserta jajaran siap membantu,” tegas Andy Asmara. Andy memandang bahwa fenomena di dunia saat ini melihat ketertarikan atau keinginan masyarakat luar negeri yang beralih sebagai kolektor. Terlebih bila barang tersebut dinilai unik. Tak hanya itu, keberadaan produk nasional juga dinilai akan melepas kerinduan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri. (dhi)

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication