6

G VERNMENT 6 SENIN 15 JUNI 2015 Bateng Gelar Jalan Sehat dan Tanam Pohon “Kami dari Pemkab Bangka Tengah ingin mengembangkan kembali kelekak atau tanaman Kayu Bedaru di kebun warga. Tujuannya agar sumber mata air warga selalu ada dari akar pepohonan baik pada musim kemarau maupun hujan, selain itu pohon juga menjadi sumber oksigen bagi manusia,” BUPATI Bangka Tengah H Erzaldi Rosman bersama Ketua DPRD Bateng, Algafry Rahman ST didukung Ketua TP PKK Bateng Hj Melati Erzaldi serta masyarakat yang peduli lingkungan menggelar jalan sehat yang dilanjutkan dengan menanam padi dan pohon. Kegiatan yang melibatkan ratusan masyarakat dan pelajar tersebut digelar Minggu (14/6) pukul 06.30 WIB. Peserta jalan sehat mengelilingi sawah Desa Namang dengan jarak tempuh hingga tiga kilometer.      mendapatkan kupon undian beragam hadiah doorprize, beberapa hadiah utamanya berupa dua unit sepeda gunung, kulkas dan televisi. Sembari mengundi rombongan H Erzaldi Rosman, Algafry Rahman, Hj Melati Erzaldi, perwakilan Dandim Bangka, Kejari Koba dan Kapolsek Namang menanam padi yang dilanjutkan dengan menanam Pohon Bedaru serta Pohon Pelawan. Erzaldi Rosman mengatakan saat ini Pohon Bedaru sudah sangat langka, biasanya tumbuh di kebun-kebun warga. Namun, akhir-akhir ini ditebang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan rumah, sayangnya kebanyakan masyarakat tidak menanamnya kembali. “Kami dari Pemkab Bangka Tengah ingin mengembangkan kembali kelekak atau tanaman Kayu Bedaru di kebun warga. Tujuannya agar sumber mata air warga selalu ada dari akar pepohonan baik pada musim kemarau maupun hujan, selain itu pohon juga menjadi sumber oksigen bagi manusia,” tutur Erzaldi. Erzaldi mengungkapkan potensi kebun warga dan Hutan Namang yang bisa ditanam Kayu Pelawan serta Bedaru seluas 300 hektare. Bertahap pihaknya akan menganjurkan penanaman pohon untuk menjadi kelekak masyarakat. “Sukseskan program kelekak masyarakat, pihaknya bantu bibit,” imbuh Erzaldi. Mengenai sawah, pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkannya, hingga sekarang ini kebutuhan masyarakat lokal akan beras terpenuhi. “Beras putih jenis Mekongga dan beras merah jenis Inpakap Algafry. Sementara itu Kades Namang Zaiwan mengungkapkan luas sawah yang mereka garap 60 hektare. Empat hektare diantaranya padi ladang sisanya 56 hektare padi sawah. “Untuk angka produksi rata-rata padi di Namang ini mencapai 3,5 ton per hektare dalam satu kali panen setiap tiga bulan,” jelas Zaiwan. Zaiwan sendiri mengungkapkan irigasi diperlukan oleh petani di Namang, terutama masalah pengairan sawah. “Selama ini kita menggunakan irigasi manual, alangkah baiknya irigasi tersebut dibangun permanen sehingga airpun terarah mengalirnya. Bedanya lagi kalau manual, air akan menyerap ke tanah terutama musim kemarau kalau permanen air dari hulu ke hilir terus mengalir meskipun itensitasnya mengecil,” tutur Zaiwan. Mengenai program kelekak kebun masyarakat, Zaiwan mendukung penuh kegiatan tersebut. ri terus dibudidayakan, hingga sekarang peminat terus bertambah baik dari masyarakat lokal hingga luar Bangka Tengah,” ungkap Erzaldi. Dalam waktu dekat di Desa Namang akan dibangun irigasi yang menelan biaya Rp 10 miliar sebagai keseriusan pemerintah dalam mengembangkan sawah di Namang. “Selain padi sawah, kita juga harus membudidayakan padi ladang sehingga tidak bergantung pada cuaca. Selain itu, padi ladang yang akan kita budidayakan masa tanamnya hanya tiga bulan, sama seperti padi sawah,” kata Erzaldi. Sementara itu, Ketua TP PKK Bangka Tengah, Hj Melati Erzaldi mengajak masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat melalui jalan sehat, selain itu masyarakat juga dihimbau agar peduli dengan lingkungan sekitar. “Kalau kita sudah sehat, lingkungan sehat maka semua mahluk hidup di bumi ini akan selalu hidup tentram tanpa penyakit maupun bencana alam. Makanya, kita akan giat melakukan jalan sehat sambil tanam pohon seperti ini,” tutur Hj Melati. Hal serupa juga dikatakan Algafry Rahman, “Apapun yang sifatnya berkaitan dengan masyarakat banyak, kita DPRD Bangka Tengah akan mendukungnya melalui pengesahan anggaran,” ung“Memang benar kadang masyarakat kita mau bangun rumah menebangi kayu yang ada di kelekak kebunnya, namun tidak ditanam ulang sehingga kebun warga sekarang ini minim tanaman kayu. Kamipun berharap setiap kebun ada kelekaknya, sehingga bermanfaat terhadap ekosistem mahluk hidup,” tukas Zaiwan. (adv/ron)

7 Publizr Home


You need flash player to view this online publication