9

G VERNMENT 9 RABU 15 JULI 2015 Soal Permohonan Grasi Antasari Masih Ada Waktu Dua Mingguan KORAN BABEL -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil Menko Polhukam Tedjo Edhy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Jaksa Agung Prasetyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7) sore, guna dimintakan pertimbangan terkait permohonan grasi dari mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. “Jadi masukan tertulis dari lembaga-lembaga tersebut sudah masuk kepada Presiden, terus Pak Presiden ingin mendengarkan langsung. Jadi kemarin Menkumham, Menko Polhukam, dan Kapolri serta Jaksa Agung menjelaskan secara langsung kepada Presiden,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/7) siang. Menurut Pratikno, surat dari lembaga-lembaga itu sudah masuk. Namun ia tidak bisa menjelaskan isi surat dimaksud, karena baik Menkumham, Menko Polhukam, dan Kapolri serta Jaksa Agung sudah menjelaskan langsung kepada Presiden. Mengenai sikap Presiden Jokowi terhadap permohonan grasi Antasari itu, Mensesneg mengatakan, bahwa Presiden kan harus segera membuat keputusan, karena menurut Undang-Undang (UU) Presiden harus menjawab grasi itu 90 hari setelah grasi diajukan, “Ya dalam beberapa hari kedepan lah ya, masih ada waktu sekitar 10 harian lebih, hampir 2 mingguan lah waktunya masih tersisa,” jelas Pratikno. Mengenai adanya ketenBSB Koba Santuni Kaum Dhuafa dan Anak Panti Siapkan Uang Baru Rp2,5 Miliar KORAN BABEL -- Bank Sumsel Babel (BSB) cabang Koba santuni 75 orang kaum dhuafa desa Batu Belubang kecamatan Pangkalan Baru dan 35 orang anak panti asuhan pondok pesantren Al-Muhajirin kelurahan Simpang Perlang kecamatan Koba. Kepala cabang BSB Koba, Febriansyah Muslimin mengatakan kegiatan pemberian paket sembako dan santunan kepada 75 orang kaum dhuafa serta anak panti asuhan ini dilakukan pihaknya pada tanggal 7 Juli 2015 kemarin, “Kita berharap apa yang sudah kita berikan bermanfaat bagi mereka,” kata Febriansyah kepada KORAN BABEL, Selasa (14/7). Selama bulan puasa ini, pihaknya juga rutin melakukan Safari Ramadhan ke desa/kelurahan bersama Pemerintah ka“Sekitar 60 persenan lebih uang baru cetak sudah menyebar ke masyarakat, khusus pecahan Rp.5 ribu sudah habis dan pecahan Rp.10 ribu tersisa puluhan juta lagi,” bupaten Bateng dengan tujuan mempererat jalinan silaturahim ke masyarakat, “Semakin erat jalinan silaturahim, semakin banyak pula pahala yang didapatkan,” ujarnya. Sementara itu, di bulan Ramadhan, pihak BSB cabang Koba mempersiapkan uang baru sebesar Rp.2,5 Milyar, “Pecahan Rp.2,5 Milyar mulai dari pecahan Rp.5 ribu, Rp.10 ribu, Rp.20 ribu dan Rp.50 ribu,” kata Febri. Dari pecahan tersebut, masyarakat Bateng kebanyakan menukar uang baru cetak dengan pecahan Rp.5 ribu dan Rp.10 ribu, “Kata mereka uang Rp. 5 ribu dan Rp.10 ribu itu untuk Tunjangan Hari Raya (THR) bagi anak-anak kecil yang bertamu ke rumah mereka,” katanya. “Sekitar 60 persenan lebih uang baru cetak sudah menyebar ke masyarakat, khusus pecahan Rp.5 ribu sudah habis dan pecahan Rp.10 ribu tersisa puluhan juta lagi,” imbuhnya. Menurutnya, tahun 2015 ini pihaknya hanya menukarkan Rp.2,5 milyar uang baru cetak ke Bank Indonesia (BI), padahal di tahun sebelumnya mencapai Rp.3 Milyar, “Memang kita minta sedikit, karena dari pantauan di lapangan perekonomian sekarang melesu,” pungkasnya. (ron) tuan Undang-Undang tentang batasan waktu mengajukan grasi bagi terpidana, Mensesneg mengaku bahwa hal itu juga menjadi suatu pertimbangan. Sudah Lewat Batas Sebelumnya Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi, yang juga dihadiri oleh Menko Polhukam, Jaksa Agung, dan Kapolri intinya adalah agar keputusan Presiden untuk memberikan grasi kepada Antasari jangan sampai melanggar UU. “Kami diskusikan alasan atau pertimbangan kemanusiaan, persoalannya adalah ini nantinya keputusan Kepala Negara agar jangan sampai melanggar UU,” kata Yasonna, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7) malam. Menteri Hukum dan HAM menyebutkan jangka waktu pengajuan grasi Antasari Azhar sudah lewat batas waktu, sehingga sesuai ketentuan pasal 7 ayat 2 UU tentang Grasi maka MA memberi pertimbangan bahwa grasi tidak memenuhi syarat, “Kami sudah memberi masukan-masukan, nanti Presiden yang akan mengambil keputusan seperti apa,” kata Yasonna. Ia menyebutkan awalnya Antasari tidak pernah mau mengakui dan memang tidak mengaku bahwa dia melakukan apa yang dituduhkan dan kemudian menjadi dasar vonis, “Tapi ini bukan soal mengaku atau tidak mengaku tapi beliau mendapat hukuman sangat tinggi dan saat ini beliau sakit-sakitan,” imbuhnya. Yasonna mengaku sudah pernah mengunjungi Antasari Azhar di rumah sakit tempat mantan Ketua KPK itu dirawat, “Pokoknya kita kasih petimbangan kepada Presiden, termasuk pertimbangan kesehatan, biarlah Presiden yang memutuskan, kami masing-masing Kapolri, Jaksa Agung, Menkopolhukam dan saya sendiri memberikan pendapat, biar presiden yang memutuskan seperti apa,” kata Yasonna. Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara PN Jaksel pada Februari 2010 dalam kasus pembunuhan terhadap bos PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. (nas) Mahasiswa Basel Se-Indonesia Buka Puasa Bersama siswa yang melaksanakan study di luar daerah basel terutama di pulau Jawa dan sekitarnya,” ujar Agam, yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta ini. KORAN BABEL -- Puluhan Mahasiswa asal Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Selasa (14/7) kemarin menggelar acara buka bersama bertempat di Gedung Nasional (Genas) Toboali. Dalam kesempatan itu, panitia juga mengundang puluhan anak yatim untuk buka puasa bersama. Ketua Panitia Pelaksana, Agam Primadi dalam sambutannya mengatakan, acara buka bersama mahasiswa tersebut bertemakan “Menjadikan Ramadhan sebagai jalinan silatuhrahmi antar mahasiswa dalam memujudkan kontribusi terhadap pembangunan daerah”. “Kegiatan ini dilaksanakan atas inisiatif mahaDalam kesempatan itu, pihaknya mengundang seluruh mahasiswa asal Kabupaten Basel yang tengah mengenyam bangku pendidikan perguruan tinggi di Bangka Belitung dan di luar Pulau Babel, “Jadi, kami mengundang mahasiswa basel se-Indonesia dan kegiatan ini (Buka Bersama) merupakan yang pertama kali kami gelar,” tuturnya. “Tujuan utama digelarnya kegiatan ini (buka bersama) agar kita sesama mahasiswa saling mengenal satu sama lain. Selain itu dengan kegiatan ini kami bisa berdiskusi untuk memberikan sumbangsih pemikiran dengan harapan bisa memberikan kontribusi kepada daerah kabupaten Bangka Selatan,” kata mahasiswa semester enam ini. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim yang ada di Toboali dan sekitarnya, “Alhamdulillah berkat usaha teman-teman bisa terkumpul dana dan bisa memberikan sedikit santunan kepada anak yatim. Selain itu kami akan membagikan beras kepada lansia di tiga kelurahan,” terangnya. Pantauan harian, dalam buka bersama mahasisa Basel se-indonesia tersebut turut serta hadir Asisten Pemerintah Pemkab Basel, Asri Husman, Kabag Hukum Setda Basel, Yapiter, Kepala Badan Kesbangpol, Yonsalakari, Wakapolres Basel, Kompol Andi Batara, dan juga hadir Nahdatul Ulama (NU) Pemkab Basel. (ton)

10 Publizr Home


You need flash player to view this online publication