4

4 G VERNMENT RABU 15 JULI 2015 Rudianto Tjen: Putusan MK Munculkan Keributan di Internal Partai Rina Tarol Dipastikan Maju Tidak Melepas Jabatan Legisltatif Karena Ragu Bakal Menang Kader Partai Tidak Dukung Calon Diberi Sanksi KORAN BABEL -- Bendahara Umum Bidang Internal DPP PDI Perjuangan, Rudianto Tjen menyebutkan, ada hikmah dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan bahwa anggota DPR, DPD, dan DPRD yang mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) harus mengundurkan diri, terhitung sejak pencalonannya disahkan KPUD. “Putusan MK ini ada hikmahnya, maka kita ketahui mana calon-calon yang yakin bisa menang dan berani terutama dari kalangan anggota legislatif. Jika ada yang mundur itu artinya ia tidak yakin menang dalam pertarungan ini. Tentunya bagi mereka yang ragu-ragu maka mereka ini tidak berani untuk melepaskan posisinya sebagai anggota legislatif untuk maju di Pilkada,” kata Rudianto kepada wartawan, Senin (13/7). Menurut Rudianto, meskipun para kader ini sudah dicalonkan dan bakal diusung serta telah dikeluarkan rekomendasinya dari DPP PDI Perjuangan, maka tidak ada sanksi dari partai. Untuk sementara ini, para kader partai diberi kebebasan untuk memilih. “Untuk di Babel ini kader yang sudah pasti mengundurkan diri adalah yang di Bangka Tengah. Untuk itu kami harus melihat kondisi lapangan lagi dan merubah mitra koalisi,” ungkap Rudianto yang juga selaku Anggota DPR RI asal Kepulauan Bangka Belitung ini. Lebih lanjut Rudianto mengatakan, dengan adanya keputusan MK tentunya menimbulkan kerugian bagi partai, karena terjadi sedikit kegaduhan di internal partai. “Jika ada yang mundur itu artinya ia tidak yakin menang dalam pertarungan ini. Tentunya bagi mereka yang ragu-ragu maka mereka ini tidak berani untuk melepaskan posisinya sebagai anggota legislatif untuk maju di Pilkada.” Karena dari awal partai sudah menyusul personal-personal atau calon-calon, dengan adanH-4 Pedagang Musiman Ayam Kuning Menjamur Harga Rp.60.000 per ekor KORAN BABEL -- Pada H-4 jelang Lebaran atau Senin (14/7), pedagang ayam musiman sudah mulai menjamur di kawasan Pasar Induk Pangkalpinang. Jenis ayam yang dikenal dengan Ayam Kuning dijual seharga Rp.60 ribu per ekor. Salah satu pedagang ayam musiman, Dani (44) warga Pangkalpinang yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang pakaian mengatakan bahwa di hari pertama ia berdagang setidaknya sebanyak 100 ekor ayam miliknya telah terjual. Ayam Kuning yang dijualnya berasal dari Jebus dengan berat sekitar 2 kilogram perekor. Kami jual Rp.60.000 per ekor kalau cabut bulu tambah ongkos Rp.5.000, situasi mata pencaharian kan agik (lagi) susah ditambah masa masuk anak-anak sekolah jadi kami jual murah, kalau jual mahal takut dak (tidak) laku,” ungkap pria yang akan berjulan hingga H-1 Jelang Hari Raya Idul Fitri ini. Menurutnya, pada tahun lalu satu ekor ayam kuning dapat dijual berkisar Rp.70.000-Rp.75.000 per ekor, ia pun belum dapat memastikan apakah akan ada kenaikan ya keputusan MK maka ada beberapa daerah yang kadernya dicalonkan mengundurkan diri. Sehingga harus dilakukan pembahasan ulang serta lobi kembali terhadap partai koalisi, “Akibat keputusan MK ini terjadi kegaduhan kecil lah di internal partai,” tukas Rudianto. Sementara ini kata Rudianto, untuk bakal calon yang sudah diputuskan oleh partai yakni untuk di Bangka Selatan dan Belitung Timur. Sedangkan untuk daerah lain seperti di Bangka Tengah dan Bangka Barat belum diputuskan. “Untuk Bangka Selatan hari ini diputuskan orang-orangnya dan dalam hal ini Rina Tarol hampir dipastikan. Dengan adanya keputusan DPP ini kami berharap kader yang di daerah tetap solid, jika ada kader-kader di daerah yang tidak mendukung terutama kader elit partai maka akan dikenakan sanksi,” ujarnya. Rudianto juga mengharapkan, seluruh masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung untuk dapat memilih pasangan dari PDI Perjuangan, karena pasangan dari PDI Perjuangan sudah teruji dan sudah menjal      jalani psikotest. “Para kader yang kami usung ini telah melalui ujian ini sudah cukup berat, kemudian juga sudah menjalani psikotest untuk mengetatahui leadership seseorang, percuma memiliki nama yang populer tapi tidak miliki leadership, tidak punya hati untuk membangunan daerahnya dan tidak ada kemampuan untuk menjalani tugasnya. Untuk itu PDI Perjuanga sudah menyakini calon tersebut sudah mumpuni di daerahnya,” pungkas Rudian (jar) Perpres Anti Kriminalisasi Baru Wacana KORAN BABEL -- Rudianto Tjen anggota DPR RI asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku sah-sah saja kalau Presiden mengeluarkan Perpres Anti Kriminalisasi untuk melindungi kepala daerah. “Perpres itu kan baru wacana, ya sah-sah saja asalkan benar-benar diterapkan sesuai aturannya,”kata Rudianto Tjen Bendahara DPP PDIP. Rudi berharap, Perpres Anti Kriminalisasi terhadap kepala daerah yang melakukan diskresi untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur secara nasional Jangan untuk melindungi kebijakan yang salah. “Jangan sampai keberadaan perpres tersebut justru melindungi pejabat atau kepala daerah yang menyalahi aturan, “ucapnya sembari menambahkan sebenarnya Perpres itu merupakan turunan dari Undang-Undang No.30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Rudianto menambahkan, kalau memang nantinya Perpres itu ada, bukan berarti semua kepala daerah dengan enaknya melanggar aturan demi pembangunan. Tapi melindungi kepala daerah yang berjalan dalam kebenaran, “Bukan melindungi kepala daerah yang menabrak aturan demi pembangunan, tapi melindungi kepala daerah yang benar demi pembangunan infrastruktur benar,” pungkasn (jar) Pahlivi Tersinggung Dibilang Lebay Pemkab Bateng Diskriminatif Soal KKN harga jelang semakin dekatnya hari Lebaran. Baginya kenaikan harga diukur dari jumlah pasokan ayam yang mencukupi permintaan. Apabila jumlah ayam jualannya masih banyak maka ia tak berani menaikkan harga, sebaliknya apabila permintaan ayam kuning semakin banyak namun pasokan ayam menipis maka bukan tak mungkin baginya untuk menaikkan harga. Sementara Redho penjual lain di Pasar Induk Pangkalpinang mengatakan total ayam kuning jualannya tahun lalu laku hingga 6.000 ekor. Pria yang telah berjualan ayam kuning jelang lebaran selama tiga tahun ini menilai bahwa terdapat penurunan jumlah pembeli dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan salah satu pembeli ayam kuning, Widia (28) warga Pangkalpinang mengungkapkan bahwa tak setiap tahun menyediakan ayam kuning sebagai sajian lauk di hari besar Lebaran, “Kami beli dua ekor bai (saja) untuk tambah-tambah lauk bikin Lempah Kuning Ayam, beli ayam ini karena gampang dicari dan lebih murah ketimbang ayam kampung yang kini harga e Rp.60.000 per kilo,” tutunya. (dhi) Konsumsi Premium Meningkat Jelang Lebaran KORAN BABEL -- Jelang Hari Raya Idul Fitri yang tingal menghitung hari lagi, SPBU Pertamina tetap beroperasi, salah satunya yang berlokasi di Kampung Opas dan Pangkalbalam. Kedua SPBU Pertamina ini mengakui bahwa jelang Lebaran permintaan BBM semakin meningkat sejak tiga hari lalu, terutama untuk BBM jenis Premium (Bensin). SPBU Pertamina Siapkan Stok hari. Kepada KORAN BABEL, Selasa (14/7) kemarin, Admin SPBU Pertamina Kampung Opas, Siti mengatakan pada hari biasa kebutuhan BBM jenis premium sekitar 12 ton, namun jelang Lebaran rata-rata per hari meningkat menjadi 13 ton. Sedangkan BBM jenis Pertamax dan Solar mengalami permintaan yang relatif stabil sebesar 300-500 liter per Dalam persiapannya jelang Lebaran SPBU Kampung Opas pada H-1 akan menyiapkan stok tambahan sebesar 24 hingga 32 ton tangki karena tepat di tanggal merah Hari Raya Idul Fitri tidak ada pengiriman BBM dari Pertamina. “Kita buka terus, kalau tahun lalu di malam takbir kita buka sampai jam 24.00 malam dan pada lebaran pertama buka jam 10.00 pagi tapi untuk tahun ini sampai sekarang belum ada pemberitahuan (jam operasionalnya),” ungkapnya. Menurutnya, pengiriman BBM dari Pertamina akan kembali stabil di hari Sabtu (18/7). Adapun kenaikan pemakaian BBM premium lebih banyak dikonsumsi dari pengguna kendaraan roda dua. Hal ini dimungkinkan karena lokasi SPBU Kampung Opas yang berdekatan dengan Pasar Induk Pangkalpinang. Hingga saat ini belum ada kenaikan harga BBM, seperti Premium seharga Rp.7.300 per liter, Pertamax seharga Rp.10.950 per liter, dan Solar seharga Rp.9.650 per liter. Sementara Pengawas SPBU Pangkalbalam, Ades mengatakan bertepatan pada Hari Raya Idul Fitri, SPBU ini akan buka pukul 09.00 pagi untuk memberikan kesempatan pegawai melakukan sholat Ied terlebih dahulu. Ades menilai bahwa kenaikan konsumsi BBM jenis premium telah dirasakan tiga hari lalu sekitar 5-10 persen, dengan intensitas waktu terbesar sore hingga malam hari. Di hari biasa, rata-rata kebutuhan premium SPBU ini mencapai 16.000 liter, namun jelang Lebaran meningkat menjadi 17.000-18.000 liter. Berbanding terbalik, konsumsi solar dinilai menurun karena sejak dua hari lalu ak    penurunan konsumsi solar terasa hingga 50 persen dari 8.000 liter menurun menjadi 4.000 liter per hari. Sementara konsumsi pertamax stabil berkisar 800-900 liter per hari. “Kuota tetap tambah mulai hari ini soalnya sampai jumat pengiriman BBM gak masuk, kita tambah stok premium 16.000 liter jadi total persiapannya ada 32.000 liter. Kalau dibanding dengan tahun 2014, konsumsi BBM menurun. Tahun lalu di H-4 dan H-5 sebelum Lebaran konsumsinya bisa 19.000-20.000 liter,” jelas Ades. (dhi) KORAN BABEL -Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Pahlivi Sjahrun mengklar -  nyataan di salah satu media yang menyebutkan dirinya lebay. Hal itu dinilainya sebagai upaya pembunuhan karakter. “Kog saya baca judul sama isi jauh berbeda, diisinya tidak ada kata-kata lebay. Tapi, rangkumannya hingga menjadi judul bisa ada kata-kata lebay. Selaku pejabat publik saya merasa hal tersebut pembunuhan karakter. Saya minta awak media masa tulis, karena saya tidak suka. Saya mengkritik, bukan lebay,” kata Pahlivi kepada KORAN BABEL, Selasa (14/7). Menurut Pahlivi tupoksi DPRD salah satunya mengontrol kegiatan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi. Apabila realisasi program Pemda melenceng dari perencanaan, dewan dapat memberikan kritikan melalui media masa, atau teguran langsung. “Nanti kalau kita tidak ngeritik, diselenting dewan masuk angin. Tapi, saat kita mengkritik masalah program kerja tidak tepat sasaran, malah kita kena bunuh karakternya. Kalau begini, kedepan kami mikir-mikir beri statement. Takutnya, publik salah “Selaku pejabat publik saya merasa hal tersebut pembunuhan karakter. Saya minta awak “Selaku pejabat saya merasa hal but pembunuha Saya minta a media massa tu na saya tidak su media massa tulis, karena saya tidak suka. Saya mengkritik Saya mengkritik, bukan lebay.” kaprah, malah kita dianggap kayak aloy atau minta ulok bahasa Bangkanya,” ungkap Pahlivi kesal. Pahlivi menjelaskan, program yang ia kritik yakni penganggaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Bateng sebesar Rp.1 milyar pada tahun 2015. Disini realisasi kegiatan KKN IPDN di Bateng pada bulan April 2015, namun anggarannya di Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2015 yang disahkan pada bulan Juni 2015. “Kami mempertanyakan saja, kegiatan KKN IPDN bulan April 2015. Memang di APBD induk tahun 2015 sudah dianggarkan Rp.800 juta lebih, anehnya kog ABT 2015 kembali ditambah Rp.130 jutaan lebih. Pertanyaannya, uang Rp.130 jutaan lebih itu untuk apa, itukan aneh,” tanya Pahlivi. Selain itu, Pahlevi meminta agar Pemkab Bateng tidak diskriminatif dalam menganggarkan kegiatan KKN setiap universitas di Bateng. Selama ini, IPDN selalu masuk skala perioritas hingga dianggarkan Rp.1 milyar untuk kegiatan 1 bulan. Sementara, universitas lainnya, seperti Universitas Gaja Mada (UGM) hanya dapat bantuan Kloset. “Kalau memang mau dianggarkan, ya anggarkan semua. Karena universitas melakukan KKN di Bateng inikan banyak, ada Perguruan Tinggi Bangka Belitung (Pertiba), Universitas Bangka Belitung (UBB), belum universitas keperawatan dan kebidanan di Babelnya. Kalau hanya IPDN diagung-agungkan kemudian universitas lainnya dilainkan, itu sama saja diskriminatif. Dampaknya, jelek bagi kita Bateng, yakni selalu membeda-bedakan,” bebernya. “Saya selaku DPRD Bateng hanya menyarankan, tidak ada maksud apa-apa. Karena yang dipetik oleh teman-teman akademisi setiap universitas itu penyambutan pemkabnya seperti apa, kalau diluar kita sudah kena cap diskriminatif, maka mikir-mikir orang mau KKN di Bateng. Sementara kegiatan KKN sangat menguntungkan masyarakat setempat, karena masyarakat bisa belajar dan mengetahui cara berprilaku sebagai mahluk sosial, baik itu sektor kesehatan, perkebunan, kehutanan hingga keadminitrasian penduduk,” pungkasnya. (ron)

5 Publizr Home


You need flash player to view this online publication