7

BISNIS JUMA 12 JUNI 2015T Bulog Yakin Jelang Puasa Stok Beras Aman KORAN BABEL – Badan urusan logistik (Bulog) Subdivre Bangka memastikan persediaan beras untuk kebutuhan Puasa dan Lebaran aman. Kepala Bulog Subdrive Bangka, Nur Untung Wahyudi mengatakan, saat ini di gudang Bulog Selindung terdapat 900 ton beras menyusul kiriman beras sebanyak 1.000 ton pada tanggal 15 Mei 2015 mendatang. Beras ini untuk alokasi kebutuhan Agustus dan September. “Tugas utama Bulog untuk menyalurkan beras raskin, hingga saai ini kebutuhan raskin per bulan mencapai 454 ton untuk area Bangka,” ungkap Nur Untung Wahyudi, Kamis (11/6). Ia menyampaikan bahwa Bulog menunggu permintaan dari dinas pemerintah terkait untuk mengeluarkan beras dari Bulog. Ini dilakukan untuk mengendalikan harga pasar apabila harga beras melonjak jelang Puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Guna menjaga ketersedian stok, Bulog juga merencanakan untuk mempercepat pengiriman beras. Namun rencana ini disampaikan Nur Untung Wahyudi harus berjalan sesuai prosedur izin BPKP. “Kalau tahun kemarin tidak ada permintaan di luar raskin, kita masih mengevaluasi permintaan operasi pasar harus dilakukan Pemda. Bulog tidak bisa mengeluarkan beras tanpa permintaan dari Pemda,” tambahnya. Untuk mempercepat pengiriman, Bulog menggunakan kontainer untuk beras seberat 1.000 ton, cara pengiriman ini       harus dilakukan di pelabuhan. “Sebelumnya paling tidak ada lima kali datang kapal setahun ada 8.000 ton beras. Maksimal berat yang bisa dibawa sebesar 2.000 ton melalui jalur pelabuhan Pangkalbalam, karena ada keterbatasan kedalaman air, idealnya semakin besar kapal maka semakin tinggi kedalaman airnya,” jelasnya. (dhi) Ekspor Timah Mencapai 6.262,75 Ton Bulan Lalu KORAN BABEL -- Volume ekspor timah selama Mei 2015 mencapai 6.262,75 ton atau naik 23,49 persen dibandingkan volume ekspor bulan sebelumnya yang sebanyak 5.071,34 ton. Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu merevisi Peraturan Menteri Perdagangan No44/M-Dag/Per/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah dengan menerbitkan Permendag 33/M-Dag/ Per/5/2015 yang akan mulai diberlakukan 1 Agustus 2015. Setelah ketentuan itu berlaku, hanya timah murni batangan, timah solder dan barang lainnya dari timah yang boleh diekspor. Timah murni bukan batangan tidak boleh lagi diekspor. Timah murni batangan yang bisa diekspor adalah yang memiliki kandungan Stannum (Sn) paling rendah 99,9 persen dalam bentuk batangan yang merupakan hasil dari kegiatan pengolahan dan pemurnian bijih timah. Sementara timah solder mesti mengandung Sn paling tinggi 99,7 persen dan barang lainnya dari timah memiliki kandungan Sn paling tinggi 96 persen dalam bentuk pelat, lembaran, strip, foil, pembuluh, pipa, alat kelengkapan pembuluh dan lainnya. (*/et) Patuh Membayar Pajak Masih Memprihatinkan “Dirjen Pajak tidak penah menerima menyetor melalui bank dan kantor pos. Hak dan kewajiban dialihkan ke kantor wajib pajak KPP Bangka dan KPP Pangkalpinang atau melalui jasa konsultan resmi,” jelasnya. Sementara Ramlan BamKORAN BABEL – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangka, mengadakan sosialisasi penghapusan sanksi berdasarkan Tahun Wajib Pajak Tahun 2015. Acara yang berlangsung Kamis (11/6) di Novotel Pangkalpinang ini mengundang peserta Wajib Pajak dari wajib pajak orang pribadi, badan usaha swasta dan badan usaha pemerintah daerah. “Pada kesempatan ini kita melibatkan berbagai pihak agar jangan ada ketidaktauan mereka. Pada saat ada penegakan hukum tidak tau dari awal kita lakukan sebagian yang belum punya NPWP wajib mendftarkan dan menyampaikan SPT secara jelas,” ujar Kepala KPP Pratama Bangka, Ramdanu Martis. Lanjutnya, kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan oleh wajib pajak sebelum ada tindakan penyegelan atau penyanderaan saat pengaturan di tahun depan. Secara nasional Dirjen Pajak memiliki target sebesar Rp1.300 triliun. Potensi terbesar penerimaan pajak di area Bangka Belitung yakni di sektor pertambangan dan perekebunan. Dalam hal ini KPP Pratama juga mengingatkan agar menggunakan konsultan yang legal. bang Wiyono sebagai Kabid Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan yang turut hadir mengatakan bahwa tingkat kepatuhan membayar pajak di area Bangka masih sangat memprihatinkan. “Potensi Bangka Belitung dari tambang cuma sekarang iklimnya ekonominya sekarang gak bagus makanya pembayaran perusahaan terkait dengan tambang timah menurun. Pemerintah harus memperbaiki iklim usaha menjadi baik,” ujarnya. (Pros.Adv/dhi) Kunjungi Website Kami www.koranbabel.com

8 Publizr Home


You need flash player to view this online publication