4

4 G VERNMENT SELASA 9 JUNI 2015 Izin HTI disinyalir Disalahgunakan 5 Desa Minta Izin HTI Dicabut KORAN BABEL -- Puluhan masyarakat dari 5 Desa di Kabupaten Bangka Selatan, Senin (8/6) kemarin mendatangi kantor Bupati Basel. Masyarakat mendesak agar Pemkab Basel mengeluarkan surat rekomendasi kepada Pemerintah Pusat untuk mencabut izin Hutan Tanam Industri (HTI) yang di kelola PT. Bangka Nesia. Pantauan harian ini, masyarakat yang hadir ke kantor Bupati berjumlah 30 orang dan mengaku berasal dari 2 Kecamatan masing-masing perwakilan dari 5 Desa, yakni Desa Jeriji, Bencah, Tepus dan desa Kepoh. Puluhan masyarakat diberikan kesempatan untuk berdialog langsung Bupati Basel H Jamro H Jalil, PLT Sekda Achmad Ansyori, Kepala Dinas Kehutanan Winurdin, Asisten Pemerintahan Asri Husman, para camat, serta pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Basel. Perwakilan masyrakat Desa Jeriji, Toni mengatakan, saat ini masyarakat merasa dirugikan dengan kehadiran HTI yang mengelola kawasan hutan lebih dari 51 ribu hektar dengan satu hamparan. Masyarakat resah karena keberadaan HTI akan mempersempit lahan masyarakat untuk berkebun. Izin HTI dengan luasan puluhan ribu hektar, berada dalam satu hamparan dimana luasan tersebut masuk dalam hutan di dua kecamatan yakni Air Gegas dan Kecamatan Toboali. “Dulu masyarakat kita sudah berpuluh-puluh tahun berkebun disana, tapi saat ini masyarakat terancam tidak bisa lagi berkebun karena sudah menjadi kawasan HTI yang dikelola PT. Bangka Nesia,” ujar Toni dalam pemaparannya. “Visi misi Basel dengan ekonomi kerakyatan dan Basel mengutamakan sektor perkebunan, tapi justru pemerintah sendiri mempersempit lahan perkebunanan rakyat dengan hadirnya PT Bangka Nesia ini, jadi sungguh ironis sekali,” sesalnya. “ Jadi kami minta pak Bupati mendengar keluhan masyrakat kecil dan mencabut izin PT. Bangka Nesia,” pintanya. Senada, Sekretaris BPD Desa Bencah, Doni menuturkan, bahwa 80 persen masyarakat desa Bencah bergerak dalam sektor perkebunan, seperti lada, karet dan sawit. Hadirnya PT. Bangka Nesia yang menguasai lahan puluhan ribu hektar dinilai akan mengancam masyarakat petani untuk berkebun. Bahkan, menurut Doni, izin HTI sudah disalahgunakan oleh PT. Bangka Nesia, karena saat ini masyarakat melihat ada aktivitas pengeboran di dalam kawasan HTI, disinyalir adalah pengeboran Menteri Kesehatan Kunjungi Bateng Hari Ini sebagai bentuk penghormatan pada tamu. KORAN BABEL -- Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M dijadwalkan akan mendatangi Gedung Serba Guna (GSG) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Tengah (Bateng). Bupati Bateng, H. Erzaldi Rosman,SE,MM turun tangan mempersiapkan kedatangan Menteri ke Bumi Selawang Segantang, hari ini (9/6). Pantauan KORAN BABEL, selain Erzaldi, Kepala SKPD seperti Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dr.Bahrun Siregar Sutrisno, Direktur RSUD Bateng Dr.Dede, Kepala BLH Ali imron, Kepala Dinas PU Hassan Basri dan Kepala Disperindagkop UMKM Bateng Useng Kumara turut serta mempersiapkan kedatangan Menetri Kesehatan. Mereka memantau sejumlah titik di RSUD, termasuk ruang operasi katarak dan ruang ICU. Selain itu, beberapa pegawai Humas dan Protokol dibantu staf BLH serta dinas PU Bateng tampak sibuk memasang spanduk selamat datang Ibu Menteri dalam kunjungan kerjanya. Kemudian masing-masing kantor SKPD diwajibkan memasang umbul-umbul pemerintahan “Kita sambut ini adalah Menteri yang sekaligus tamu, dengan demikian sebagai orang Melayu maka kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Pepatah menyebutkan tamu adalah raja, sehingga kita harus me“Kita sambut ini adalah Menteri yang sekaligus tamu, dengan demikian sebagai orang Melayu maka kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Pepatah menyebutkan tamu adalah raja, sehingga kita harus melayaninya secara maksimal.” layaninya secara maksimal,” kata Erzaldi kepada KORAN BABEL, Senin (8/6) di RSUD Bateng. Menurut Erzaldi, Menkes akan mengunjungi Gedung Serba Guna (GSG) terlebih dahulu untuk memberikan sambutan mengenai program kesehatan RI kepada petugas kesehatan se Bateng. Selanjutnya, ke RSUD Bateng sembari meresmikan beberapa gedung yang baru dibangun, “Rencananya gedung pelayanan akan diresmikan langsung oleh ibu Menteri, selanjutnya ibu Menteri akan melihat langsung kondisi RSUD Bateng,” kata Erzaldi. Pada moment ini, Erzaldi akan mengusulkan secara langsung ke Menkes untuk menjadikan RSUD Bateng sebagai bagian dari Rumah Ramah Anak, program ini merupakan implementasi kegiatan kabupaten layak anak, “Mudah-mudahan ibu Menteri memberikan rekomendasi RSUD Bateng menjadi bagian dari Rumah Ramah Anak, sebab sekarang kita sudah menuju kabupaten layak anak. Setelah direkomendasikan, maka Bateng berkesempatan mendapatkan kucuran anggaran pusat untuk membangun fasilitas penunjang Rumah Ramah Anak tersebut. Terus terang kalau kita menyerap anggaran daerah sangat terbatas, makanya kita berusaha bagaimana caranya RSUD Bateng terus mendapatkan perhatian dari pemerintah Pusat,” ungkapnya panjang lebar. “Selaku masyarakat Bateng kita harus bangga, karena Menteri datang ini suatu kehormatan bagi kita semua. Sebab, Menteri kunjungan kerja ke daerah tidak semua daerah ia kunjungi, makanya kita harus berbangga hati,” sebutnya. Sementara itu, Kapolres Bateng AKBP Roy Ardhya Candra, S.IK mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pengamanan menjelang kedatangan hingga kepulangan Menteri Kesehatan RI di Bateng. Pola pengamanan yang ia terapkan pengamanan terbuka dan tertutup. “Dari bandara Depati Amir itu nantinya, pihak kami akan melakukan pengawalan hingga ke tujuan di GSG Bateng dan RSUD bateng. Pengawalan dilakukan agar dalam menuju mau balik ke tujuan bebas hambatan, sehingga semua proses kegiatan berjalan lancar, aman dan tertib,” kata Kapolres kepada KORAN BABEL. (ron) pasir timah. “Informasi dari masyarakat didalam kawasan HTI ada pengeboran, kita tidak tau pengeboran apa tapi kami menduga pengeboran pasir timah dan apa hubungan HTI dengan pengeboran,” ungkap Doni. “Kami juga pernah survei beberapa bulan lalu tepatnya tahun 2014, selain menanam kayu HTI, mereka juga mengambil kayu-kayu untuk dimanfaatkan mereka,” ungkapnya lagi. Bupati Akan Tinjau Kembali Kawasan Lanjut Doni, masyarakat Bencah merasa resah dengan keberadaan HTI, ditambah kawasan HTI dipasang portal dan melarang masuk warga ke dalam kawasan tersebut, “Masyarakat juga ada yang ditakut-takuti. Jadi kami minta pak Bupati mencabut izin HTI ini karena masyarakat sudah resah dan mengancam masyarakat petani tidak bisa lagi berkebun, terutama anak cucu kami nanti, karena izin HTI ini puluhan tahun,” tukasnya. Sementara, Kepada Dinas Kehutan Basel, Winurdin menyampaikan, proses perizinan HTI pada tahun 2006. Setelah melalui prosedur dan mekanisme, akhirnya izin HTI diterbitkan oleh kementerian kehutanan pada 2009, “Proses perizinan sejak 2006, setelah melalui proses panjang, sudah mendapat rekomendasi Bupati Basel kala itu, Gubernur, Amdal dan persyaratan-persyaratan lainnnya sudah selesai, maka izin diterbitkan Kementerian Kehutanan pada 2009,” terang Winurdin. Menurut Winurdin, masyarakat masih bisa berkebun di kawasan HTI dengan cara bermitra dengan perusahaan, “Di wilayah HTI masih bisa berkebun dengan cara bermitra dengan pengelola, dimana perusahaan wajib menyediakan program tanaman kehidupan, seperti karet, tapi sawit dan lada tidak boleh,” ujarnya. Menjawab desakan pencabutan izin, Winurdin mengutarakan, “Urusan pencabutan izin bukan di kewenangan Pemkab Basel tapi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan,” tandas Winurdin. Puluhan masyarakat dari perwakilan 4 desa tersebut sedikit tenang, karena Bupati Basel, Jamro H Jalil dalam sambutannya menuturkan, bahwa Pemkab Basel akan meninjau kembali kawasan HTI tersebut, “Kalau sudah mengancam masyarakat dan meski sudah mengantongi izin, dan ranah pencabutan ada di Pusat, tapi tidak salah kita usul agar Kementerian meninjau kembali izin HTI . Kita rembuk kembali dan kami pemerintah tetap mendengar keluhan masyarakat. Jadi, tidak usah tarik kelambu tahun kapan HTI diusulkan dan sejak tahun berapa izin HTI diterbitkan. Yang penting sekarang bagaimana solusinya, karena tidak sesuai lagi dengan masyarakat, tapi semua itu ada prosesnya,” pungkas Jamro. (ton) Salut, Barongsai Tri Lion Juara III Nasional dari jam 5 subuh sampai jam 2 siang,” terang Ketua Grup Barongsai Tri Lion, Rahmad, Senin (8/6). KORAN BABEL -- Barongsai Tri Lion Pangkalpinang berhasil menyabet Juara III dalam Kejurnas Barongsai 2015 dan Living World Championship yang diselenggarakan di mall Alam Sutra Tangerang, 5 – 7 Juni 2015. Even tersebut diikuti oleh seluruh Provinsi di Indonesia. Namun, perjungan ektra harus ditempuh tim Barongsai Tri Lion untuk bisa meraih prestasi membanggakan itu. Bagaimana tidak, demi mengharumkan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di kancah nasional, para at     uang pribadi. Tak punya dana cukup, tim berangkat menggunakan kapal laut menuju lokasi tarung. Jauh hari sebelum bertanding, rombongan sudah berangkat dan berlayar selama dua hari dua malam untuk tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. “Dua hari dua malam di laut baru sampai di pelabuhan Tanjung Priok. Dari Pelabuhan Pangkalbalam kita ke Pelabuhan Belitung, dari Beltiung mau ke Tanjung Priok air surut lalu kandas dan terkatung-katung selama setengah hari, Khawatir saat tampil tidak maksimal, para atlit terpaksa harus latihan seadanya di kapal laut yang mereka tumpangi, “Kasihan juga sama anakanak, mereka demi menjaga stamina saat tampil di hari H, mereka latihan di dalam kapal selama kami di laut,” katanya. Berkat kerja keras dan kenyakinan, akhirnya Barongsai      ingkat tiga. Namun lagi-lagi rombongan dicemaskan dengan minimnya dana untuk bisa kembali ke Negri kaya Timah ini. Berutung, bantuan dana dari Wakil Walikota Pangkalpinang M Sopian dan    membuat mereka bisa pulang ke Pangkalpinang tanpa harus berlama-lama di laut, “Kami sangat berterima kasih kepada pak Sopian (Wawako) dan      membantu tiket pesawat kepulangan kami,” ujar Rahmad. Rasa syukur atas prestasi yang telah ditorehkan Barongsai Tri Lion, diutaran salah satu atlit mereka, Ridho, “Kami berterima kasih, Wawako, Sekda, ketua DPRD Pangkalpinang dan masyarakat Babel berkat bantuannya kami bisa seperti ini. Kami juga terimakasih kepada FOBI (Federasi Olahraga Barongsai Indonesia) wilayah Kepulauan Babel, yang telah membina kami sehingga bisa menjadi pebarongsai yang berstandar nasional bahkan internasional,” ungkap Ridho. Barongsai Tri Lion sendiri, akan mewakili Kepulauan Babel di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diselenggarakan di Bandung tahun 2016 mendatang. Diberitakan sebelumnya, jelang keberangkatan mengikuti ajang paling bergengsi olahraga tradisi etnis Tiong      dihantam prahara minimnya bantuan dana. “Dana kami tidak mencukupi, kami ini mewakili Babel, berupaya mengharumkan nama Babel. Jadi masalah pendanaan kedepan kita harap pemerintah lebih peduli. Kami sebelumnya sudah datang ke Dispora Provinsi tapi cuma dikasih rekomendasi, dari POBI juga begitu,” ungkap Rahmad. (to) 80 Pasien Penderita Katarak Operasi Gratis KORAN BABEL -- Sebanyak 80 orang pasien penderita katarak mendapat operasi secara gratis oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Bupati Bangka Tengah (Bateng), H.Erzaldi Rosman SE,MM mengajak stakeholder untuk peduli kesehatan masyarakat, “Stakeholder yang terlibat langsung dalam kegiatan operasi katarak gratis, yakni CV. Mutiara Alam Lestari(MAL), PT. Fibro dan Perdami,” kata Erzaldi kepada KORAN BABEL, Senin (8/6). Lanjut Erzaldi, pihaknya melalui RSUD Bateng telah mempersiapkan ruangan khusus operasi katarak. “Kegiatan operasi katarak di RSUD pada Selasa (9/6) nantinya langsung dihadiri oleh Ibu Menteri Kesehatan RI,” kata Erzaldi. Mengingat kuota operasi cukup banyak hingga 80 orang lebih, pasien yang telah mendaftar, sebagian berasal dari luar Bateng namun masih dalam satu Provinsi Babel. “Tetap kita akomodir bagi pasien luar Bateng, namun tetap kita prioritaskan masyarakat Bateng terlebih dahulu untuk memenuhi kuota jumlah pasien bakal dioperasi tersebut,” kata Erzaldi. Erzaldi mengucapkan terima kasih kepada stakeholder yang telah peduli kesehatan masyarakat Bateng. “Kalau bisa kegiatan seperti ini kedepan kita lakukan secara kontinyu, sehingga semua masyarakat Bateng sehat secara jasmani maupun rohani,” pungkasnya. (ron)

5 Publizr Home


You need flash player to view this online publication