5

WARTA UTAMA harta, dan kesombongan/ pengakuan diri). Pilihan untuk tetap setia kepada Tuhan adalah satu langkah menuju pada pertobatan sejati. Pertobatan berarti perubahan sikap menjadi lebih baik dan bergantung/ berpasrah pada Tuhan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan hati dan pikiran yang membawa diri semakin dekat dengan Tuhan, dan kepada sesama yang ditampakkan lewat perbuatan. Surga adalah tempat Allah tinggal. Ke sana semua orang beriman yang bertobat, percaya dan setia akan dibawa. Jalan menuju ke Kerajaan Allah (surga) ini adalah jalan hidup yang benar, baik, setia dan pertobatan terusmenerus. Banyak orang lebih mengandalkan pikiran dan perbuatannya dalam menjalani masa Prapaskah atau masa berpikir bahwa dengan berbuat baik dan berderma, pertobatan sudah terjadi. Akhirnya, mereka merasa tidak perlu lagi pergi mengaku dosa atau merayakan Sakramen Tobat. adalah satu kekeliruan kecil yang berdampak besar. Derma dan kebaikan yang sudah dilakukannya tidak salah, tetapi ada satu sisi terpenting yang diabaikan dalam perbuatan tersebut, yaitu HATI. Ada pepatah mengatakan, “Kepala yang penuh pengetahuan tidak akan lebih hebat daripada hati yang penuh iman.” Pikiran dan kebaikan akan membawa kita ke depan pintu surga, tetapi hati yang bersih akan membawa kita memasuki pintu surga. Apakah kita hanya mau sampai ke pintu surga saja? Pertobatan yang sejati juga melibatkan hati manusia sebagai pusat hidup manusia. Maka ketika manusia mau melakukan pertobatan yang sejati haruslah melakukannya dengan sepenuh hati. Bertobat merupakan sikap batin yang diilhami oleh Roh Kudus untuk menata hidup berbalik dari hidup yang buruk ke hidup yang lebih baik. Dalam pertobatan ada proses yang rela untuk menelanjangi diri sendiri. Menepis jujur tanpa rasa malu, topeng gengsi, harga diri masuk ke pengadilan hati nurani yang kepura-puraan. Pertobatan datang dari Allah. Yesus ingin kita hidup jujur tanpa kepalsuan, menampilkan diri apa adanya hingga akhirnya kita dapat menikmati Kerajaan Allah itu. Dalam memulai masa Prapaskah ini kita diajak untuk berani membuka hati kita kepada Allah, membuka segala tirai kepalsuan yang selama setahun ini kita simpan baik-baik. Kesombongan, iri hati, dengki, malas, cuek, mementingkan diri sendiri, pertikaian, keserakahan, dan lain sebagainya yang membuat kita tertutup akan Kabar Gembira Allah. Sebagai orang yang sudah dibebaskan dari belenggu dosa melalui pertobatan, atau sebagai orang yang telah merdeka (dari dosa) dan dilimpahi rahmat Allah, marilah kita juga meneladan, atau paling tidak mengikuti jejak Kristus yang setia. Bagaimana kita bisa berlatih terus-menerus untuk setia? tobat ini. Mereka Ini Salah satu jawabannya dapat kita temukan dalam Surat Pertama Rasul Petrus, yaitu dengan terus-menerus mengasah suara hati (1Ptr 3:21). Suara hati kita selalu menyerukan kepada kita untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Supaya hati nurani kita semakin peka, menurut St. Petrus, tidak cukup dibentuk dengan usaha manusia, tetapi mesti dimohonkan rahmat Allah. Oleh karena itu, selain mohon kepada Tuhan agar kita dapat mengalami dan merasakan kasih setia Allah yang tanpa batas, marilah kita juga mohon rahmat Allah agar hati nurani kita semakin peka dalam membedakan mana yang benar – mana yang salah, mana yang baik – mana yang jahat. Dengan bimbingan hati nurani itu yang dipenuhi rahmat Allah, kita semua dimampukan untuk mengendalikan diri sehingga tidak mudah jatuh ke dalam dosa sekaligus semakin digerakkan untuk lebih banyak lagi berbuat baik dalam tindakan sehari-hari kita. Di situlah kita bersaksi menjadi anak-anak Allah yang merdeka dari belenggu dosa. Karena itu, mari pada masa Prapaskah ini kita membangun tobat, berbagi buah pertolongan lewat berbuat melakukan kebaikan, pelayanan serta berderma, dan menerima sesama dengan sukacita dan damai. Semoga pertobatan yang kita lakukan ini menghasilkan buah yang berlimpah-limpah sehingga orang lain juga dapat merasakan buah itu. (WAB) WARTA AMBROSIUS 5

6 Publizr Home


You need flash player to view this online publication